JAKARTA, KOMPAS.com - Peserta seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Sugeng Purnomo menjalani tes wawancara dan uji publik Capim.
Sugeng merupakan Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan. Dia sudah menjadi jaksa selama 31 tahun.
Ada pertanyaan menggelitik yang disampaikan anggota Panitia Seleksi (Pansel) Diani Sadia Wati kepada Sugeng saat wawancara.
Diani bertanya, apakah motivasi mengikuti seleksi Capim KPK dikarenakan Sugeng bosan pada profesinya sebagai jaksa.
Baca juga: Capim KPK Ini Jawab Tuduhan Terlibat Penggelapan Kayu Gelondongan
"Sudah bosan jadi jaksa apa gimana pak?," tanya Diani di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2019).
"Ini pertanyaan bu?," Sugeng mengonfirmasi.
"Iya harus dijawab itu," tegas Diani.
Sugeng tidak menjawab lugas pertanyaan Diani. Ia hanya menjelaskan motivasinya mengikuti seleksi Capim KPK.
Sugeng mengklaim punya kapasitas sebagai pimpinan KPK. Ia juga mengaku prihatin kasus korupsi masih terus terjadi, sementara KPK sudah lama berdiri.
"Saya harap dengan saya masuk ke sana (KPK) saya bisa maksimalkan kewenangan yang dimiliki KPK, memang ada bagian tertentu yang tidak maksimal," ujarnya.
Sugeng lantas mengkritik KPK yang selama ini hanya fokus pada penindakan, bukan pencegahan.
Baca juga: Pansel Serahkan 10 Nama Capim KPK ke Presiden pada 2 September
Menurut dia, untuk menekan angka korupsi, fungsi pencegahan harus mendapat porsi yang lebih besar dari yang ada saat ini.
Praktik pencegahan itu, kata Sugeng, bisa dilakukan KPK dengan kerja sama dengan badan lainnya.
"Untuk pencegahan ini porsinya haeus diperbesar, contoh misal saat bicara penindakan selama ini yang saya rasakan KPK tidak pernah mlakukan kerjasma dengan aparat penegak hukum lain," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.