JAKARTA, KOMPAS.com - Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023, Sujanarko menyebut, kinerja KPK periode 2015-2019 mengkhawatirkan.
Bahkan, ia menyebut sebagai masa kelam sejak KPK berdiri tahun 2002. Sujanarko merupakan Direktur Jaringan dan Kerjasama Antar-komisi dan Instansi KPK.
Baca juga: Dianggap Tak Penuhi Syarat Formal, Ini Jawaban Capim KPK Sujanarko
Mulanya, anggota Panitia Seleksi Capim KPK, Al Araf menanyakan kepada Sujanarko soal kinerja KPK periode 2015-2019 yang dianggap sejumlah masyarakat belum komprehensif dan maksimal.
"Dilihat dari beberapa fakta, yakni tingkat kepatuhan pemda terhadap usulan pencegahan yang ditawarkan KPK hanya mampu mencapai 58 persen. Kedua, selama 2012-2017 dan tingkat kepatuhan LHKPN rendah, rata-rata hanya 69,3 persen. KPK dinilai belum memiliki peta jalan yang jelas, bagaimana menurut Bapak?" kata Al Araf dalam tes wawancara dan uji publik capim KPK di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2019).
Menjawab hal itu, Sujanarko menyebut, secara mum kinerja KPK periode 2015-2019 memang mengkhawatirkan.
Indikatornya, menurut dia, kenaikan indeks indeks persepsi korupsi (IPK) yang hanya mencapai 1 poin.
"Itu bukan kebiasaan kinerja KPK karena periode sebelumnya paling tidak naik 5-6 poin," kata Sujanarko.
Baca juga: Bonus Atlet untuk Beli Rumah Mewah, Ini Prestasi Capim KPK Sri Handayani
Tak hanya itu, ia juga menyinggung rating KPK di dunia internasional. Dalam empat tahun terakhir, menurut dia, hanya melompat satu peringkat.
"Kalau rating dunia, itu kita loncatannya bisa puluhan negara, tetapi empat tahun terakhir ini hanya melompat satu negara, dari peringkat 90, kini menjadi 89," ucap Sujanarko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.