Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Pansel, Sujanarko Sebut Ini Periode Kelam Kinerja KPK

Kompas.com - 29/08/2019, 17:50 WIB
Christoforus Ristianto,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023, Sujanarko menyebut, kinerja KPK periode 2015-2019 mengkhawatirkan.

Bahkan, ia menyebut sebagai masa kelam sejak KPK berdiri tahun 2002. Sujanarko merupakan Direktur Jaringan dan Kerjasama Antar-komisi dan Instansi KPK.

Baca juga: Dianggap Tak Penuhi Syarat Formal, Ini Jawaban Capim KPK Sujanarko

Mulanya, anggota Panitia Seleksi Capim KPK, Al Araf menanyakan kepada Sujanarko soal kinerja KPK periode 2015-2019 yang dianggap sejumlah masyarakat belum komprehensif dan maksimal.

"Dilihat dari beberapa fakta, yakni tingkat kepatuhan pemda terhadap usulan pencegahan yang ditawarkan KPK hanya mampu mencapai 58 persen. Kedua, selama 2012-2017 dan tingkat kepatuhan LHKPN rendah, rata-rata hanya 69,3 persen. KPK dinilai belum memiliki peta jalan yang jelas, bagaimana menurut Bapak?" kata Al Araf dalam tes wawancara dan uji publik capim KPK di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2019).

Menjawab hal itu, Sujanarko menyebut, secara mum kinerja KPK periode 2015-2019 memang mengkhawatirkan.

Indikatornya, menurut dia, kenaikan indeks indeks persepsi korupsi (IPK) yang hanya mencapai 1 poin.

"Itu bukan kebiasaan kinerja KPK karena periode sebelumnya paling tidak naik 5-6 poin," kata Sujanarko. 

Baca juga: Bonus Atlet untuk Beli Rumah Mewah, Ini Prestasi Capim KPK Sri Handayani

Tak hanya itu, ia juga menyinggung rating KPK di dunia internasional. Dalam empat tahun terakhir, menurut dia, hanya melompat satu peringkat. 

 

"Kalau rating dunia, itu kita loncatannya bisa puluhan negara, tetapi empat tahun terakhir ini hanya melompat satu negara, dari peringkat 90, kini menjadi 89," ucap Sujanarko.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com