Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Capim KPK dari Polri Menjawab Tudingan Dirinya Bermasalah...

Kompas.com - 28/08/2019, 06:29 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

"Saya pikir kalau sampai sekarang sudah melalui penyaringan yang tepat ya, ketat juga. Saya yakin pansel sudah punya ukuran capim ini bermasalah atau enggak, soal integritas ya itu paling penting," tutur Bambang.

Capim KPK lainnya, Irjen Pol Antam Novambar, setuju bahwa capim yang terpilih nantinya merupakan sosok yang bersih.

"Harus bersih, jangan tukang fitnah, capim yang tidak bermasalah ya harus. Ini duit rakyat untuk rakyat, begitu," ujar Antam.

Baca juga: Dianggap Menggiring Opini oleh Antam Novambar, Ini Kata KPK

Namun demikian, Antam juga mengkritisi fakta-fakta terkait dugaan capim yang bermasalah. Ia menganggap dugaan-dugaan tersebut hanyalah rumor.

Kala tes dan wawancara uji publik, Antam juga kehadiran polisi sebagai pimpinan akan memperlemah KPK.

Ia mengaku ingin masuk ke KPK untuk mengubah lembaga antirasuah tersebut.

"Ini opini, rumor selalu disampaikan. Jadi seolah-olah KPK merasa kalau pihak lain masuk, memperlemah. Inginnya mereka, saya boleh juga merumor. KPK sudah di zona nyaman saat ini. Mereka takut, sanksi, gelisah kalau ada yang lain untu mengubah. Saya niat ke sana untuk mengubah," jawab Antam.

Baca juga: Polisi Dianggap Lemahkan KPK, Antam Novambar: Itu Opini, Rumor..

Antam sendiri merupakan Inspektur Jenderal (Irjen) yang menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal (Wakabareskrim) Polri.

Dia menjadi salah satu polisi yang mendapat sorotan dari Koalisi Masyarakat Sipil dengan rekam jejaknya.

Koalisi Masyarakat Sipil menyebut bahwa Antam diduga pernah mengintimidasi mantan Direktur Penyidikan KPK Endang Tarsa.

Baca juga: Uji Publik Capim KPK, Antam Novambar Klarifikasi Tudingan Intimidasi Penyidik

Dia diduga meminta Endang untuk meringankan Komisaris Jenderal Budi Gunawan yang menjadi tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi oleh KPK pada 2015 lalu.

Selain itu, capim KPK dari petahana, Alexander Marwata, menyatakan, ia mengajak pansel untuk ikut memberikan perhatian dari masukan masyarakat dan Koalisi Kawal Capim KPK.

"Setuju (petisi daring) itu, kan bagus kalau misalnya menyangkut masalah integritas. Kita kan berharap pimpinan KPK punya komitmen yang tinggi terhadap pemberantasan korupsi," kata Alex.

Baca juga: Jawaban Alexander Marwata Saat Ketegasannya Dipertanyakan Pansel

"Ketika masyarakat sipil menyampaikan soal integritas calon, tolong dong diperhatikan," sambungnya.

Menurutnya, petisi dan galangan suara menolak capim bermasalah membuktikan bahwa masyarakat memperhatikan proses seleksi dan rekam jejak capim KPK.

Ia mengajak seluruh masyarakat maupun LSM terus memberikan masukan dan informasi ke pansel terkait rekam jejak capim.

"Ya bagus masyarakat memperhatikan, kan ada yang ngawal artinya. Mari berikan informasi ke pansel," paparnya kemudian.

Kompas TV Kontroversi terus mengiringi proses pemilihan calon pimpinan KPK. Tekanan terhadap panitia seleksi KPK pun kian menguat setelah pansel mengumumkan 20 nama calon yang lolos ke tahapan berikutnya seleksi kesehatan dan wawancara.<br /> <br /> Tekanan salah satunya datang dari penasihat KPK Tsani Annafari. Tsani mewanti-wanti agar calon pimpinan kpk yang terpilih bukan orang yang pernah melanggar kode etik. Ancaman mundur dari posisi penasihan KPK pun disuarakan Tsani, jika orang yang pernah melanggar etik terpilih menjadi pimpinan KPK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com