Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 3 Hari, Densus 88 Tangkap 6 Terduga Teroris

Kompas.com - 26/08/2019, 14:50 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap enam terduga teroris di wilayah Jawa Timur selama 22-24 Agustus 2019.

Keenamnya merupakan anggota jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Timur.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menuturkan, penangkapan tersebut merupakan pengembangan dari berbagai penangkapan jaringan JAD sebelumnya.

"Kegiatan ini menindaklanjuti dari penangkapan beberapa jaringan JAD sebelumnya, termasuk di antaranya, dampak daripada penyerangan suicide di Polsek Wonokromo," ujar Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (26/8/2019).

 Baca juga: Pisau Seukuran Bolpoin dan Bayonet Diamankan dari Rumah Terduga Teroris HS

Terduga teroris pertama berisinial HS alias Abu Zufar, yang ditangkap di Sampang, Jawa Timur, pada Kamis (22/8/2019).

HS merupakan amir atau pemimpin JAD Madura. Dari HS, tim Densus 88 menyita dua buah telepon genggam.

"Yang bersangkutan sebagai amir JAD Madura dan koordinator bidang hisbah," tutur Dedi.

Kedua, tim Densus 88 menangkap BL alias Salman, yang merupakan amir JAD Lamongan. BL ditangkap di Lamongan, Jawa Timur.

Baca juga: Ini Kronologi Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sampang, Madura

Berikutnya, tim Densus mengamankan tiga terduga teroris di Blitar, Jawa Timur, pada Jumat (23/8/2019).

Ketiganya adalah KJ, S, dan IP alias Aslan. KJ merupakan anggota JAD Blitar. Sementara, S dan IP merupakan anggota JAD Blitar pimpinan Lutfi alias Goper, yang sudah ditangkap pada 3 Agustus 2018.

Terakhir, terduga teroris yang diamankan adalah YT alias Nukud di Magetan, Jawa Timur. YT merupakan tersangka pencurian emas di Toko Emas Morodadi di Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan.

Baca juga: Ini Sosok Terduga Teroris dari Sampang Madura Menurut Kepala Desa

Di TKP, polisi berhasil menyita dua kaleng diduga bom rakitan, satu pistol mainan, dua kotak peluru senapan angin, dua buah petasan, buku untuk melakukan aksi, catatan merakit bom, termasuk tiga telepon genggam yang berisi WhatsApp group terkait jaringan YT.

Selanjutnya, Densus 88 juga menggeledah tempat istri YT berjualan dan rumah kakek tersangka.

"Penyitaan tersebut dilakukan di lapak jualan istri tersangka, dan di rumah kakek tersangka juga," katanya.

Baca juga: HS, Terduga Teroris dari Sampang Madura, Sudah Dipantau sejak 2016

Dari kedua lokasi tersebut, aparat menyita empat bom molotov, satu senapan rakitan, satu parang, satu golok, satu linggis, serta satu paket petasan.

Selanjutnya, dari rumah tersangka, polisi menyita sebuah laptop, lima telepon genggam beserta tablet, busur, pisau, solder, KTP, hingga borgol.

Dedi mengatakan, para terduga teroris mempersiapkan diri untuk melancarkan aksi amaliyah dengan target aparat kepolisian.

Saat ini, tim Densus 88 masih mengembangkan penangkapan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com