JAKARTA, KOMPAS.com - 20 calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 yang lolos tahap profile assessment akan menjalani tes kesehatan pada hari ini, Senin (26/8/2019).
Tes kesehatan tersebut akan dilaksanakan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat, mulai pukul 08.00 WIB.
Dari nama-nama yang ikut tes kesehatan, empat orang merupakan perwira polisi, tiga jaksa, dan seorang pensiunan jaksa.
Baca juga: Presiden Jokowi Diminta Evaluasi Kinerja Pansel Capim KPK
Adapun komisioner KPK 2015-2019 yang lolos profile assessment hanya Alexander Marwata.
Seorang pegawai KPK juga dinyatakan lolos. Sepuluh calon lain yang lolos berprofesi hakim (1 orang), advokat (1), pegawai negeri sipil (3), dosen (3), karyawan BUMN (1), dan penasihat menteri (1).
Setelah menjalani tes kesehatan, 20 capim KPK selanjutnya akan menghadapi tes wawancara dan uji publik dari 27-29 Agustus di Gedung Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).
Baca juga: Pansel Capim KPK Diminta Lebih Peka terhadap Masukan Publik
Pansel pun akan menghadirkan dua ahli dalam kedua tes tersebut.
"20 capim ini nanti akan mengikuti tes wawancara dan uji publik. Sembilan anggota pansel nanti ikut bertanya dan ada dua panelis ahli yang diikutkan," ujar Ketua Pansel Yenti Garnasih, Jumat (23/8/2019).
Ia menjelaskan, 20 capim KPK akan menghadapi tes wawancara dan uji publik satu per satu dengan durasi waktu satu jam per satu orang.
"Jadi masing-masing capim akan diseleksi pansel dan dua ahli dengan durasi satu jam per orang," paparnya kemudian.
Baca juga: Jubir Sebut Ada Capim Diduga Dapat Gratifikasi, Saut: Bukan Dari KPK
Anggota pansel, Diani Sadia Wati, menambahkan, dua ahli yang menjadi panelis tes capim KPK memiliki kemampuan dan pengalaman dalam bidang korupsi.
"Iya ada dua (ahli). Pertimbanganya ya pengalaman dan keahlian mereka di bidang korupsi. Pansel sudah sepakat juga," tuturnya Diani.
Untuk uji publik, lanjutnya, rencananya akan bisa dilihat secara langsung oleh masyarakat lewat siaran televisi.
Baca juga: Capim Dituduh KPK Bermasalah, Hendardi Sebut Belum Tentu Benar
Artinya, masyarakat tidak bisa terlibat aktif dalam memberikan pertanyaan ke 20 capim KPK.
"Iya nanti televisi-televisi akan live untuk tes uji publik. Masyarakat bisa melihat secara langsung," tutur Diani.