JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat kepolisian mengatakan, seorang korban saat demonstrasi di Fakfak, Papua Barat, mengalami luka tusuk.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengungkapkan bahwa korban sedang menjalani perawatan.
"Ya (ada warga kena tusuk) dan saat ini sedang dalam perawatan intensif oleh kedokteran," ujar Asep di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (22/8/2019).
Baca juga: Bendera Bintang Kejora Sempat Berkibar saat Kerusuhan di Fakfak
Ia mengatakan bahwa pelaku yang melakukan penusukan belum diketahui. Namun, hal itu sedang didalami oleh aparat kepolisian.
"Belum diketahui (siapa yang menusuk), masih dalam penyelidikan," ujarnya ketika dikonfimasi Kompas.com, Kamis.
Sebelumnya, terdapat aksi unjuk rasa yang diikuti sekitar 500 orang di Fakfak, pada Rabu (21/8/2019).
Baca juga: Ini Penjelasan Polisi Mengenai Penyebab Kericuhan di Fakfak
Aksi tersebut sempat memanas, yang diduga dipicu pengibaran bendera Bintang Kejora. Bendera itu kerap kali dikaitkan dengan referendum Papua.
Polisi mencatat, terdapat satu korban luka berat akibat bentrokan tersebut. Korban merupakan warga.
Namun, untuk saat ini, Asep memastikan bahwa situasi di wilayah Papua Barat tersebut sudah kondusif.
Ia mengungkapkan, kegiatan sudah berjalan di sekolah maupun fasilitas publik lainnya.
Baca juga: Fakta Kerusuhan Fakfak, Kantor Tutup, Sekolah Libur hingga Bisa Dikendalikan...
"Alhamdullilah sampai dengan hari ini dalam keadaan kondusif, seluruhnya, aktivitas masyarakat sudah berjalan dengan normal," kata dia.
Seperti diberitakan, aksi solidaritas Papua muncul di berbagai kota di Provinsi Papua dan Papua Barat, seperti yang terjadi di Manokwari, Jayapura dan Sorong, Senin (19/8/2019).
Aksi unjuk rasa ini merupakan dampak dari perlakuan diskriminatif dan tidak adil yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya, Malang dan Semarang, dalam beberapa waktu terakhir.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.