Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rabu, Aksi Protes Penangkapan Mahasiswa Papua Sempat Memanas di Fakfak dan Timika

Kompas.com - 21/08/2019, 20:23 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri mencatat masih terdapat sejumlah aksi unjuk rasa di wilayah Papua dan Papua Barat, pada Rabu (21/8/2019), yang memprotes penangkapan mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur.

Di Fakfak, Papua Barat, terdapat aksi unjuk rasa yang diikuti sekitar 500 orang.

Aksi tersebut sempat memanas, yang diduga dipicu pengibaran bendera Bintang Kejora. Bendera itu kerap kali dikaitkan dengan referendum Papua.

"Di Pasar Thumburuni, pukul 09.00-13.00 WIT, telah selesai dengan massa kurang lebih 500. 1 korban luka berat karena bentrok antar massa," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo ketika dihubungi, Rabu.

Baca juga: Ini Penjelasan Polisi Mengenai Penyebab Kericuhan di Fakfak

Satu korban luka merupakan warga. Namun, tidak disebutkan lebih lanjut mengenai penyebab luka warga tersebut.

Akibat aksi itu, polisi mencatat dua bangunan mengalami kerusakan, dua mobil, serta kaca sejumlah rumah pecah.

Kemudian, aksi juga terdeteksi di Sorong dengan massa berjumlah 2.000 orang dan di Maybrat dengan total 200 orang. Namun, aksi di kedua daerah tersebut berjalan lancar.

Baca juga: Duduk Perkara Kerusuhan di Fakfak dan Timika

Sementara, untuk wilayah Papua, terdapat aksi unjuk rasa di Timika dan Biak.

Aksi di kantor DPRD Kabupaten Mimika tersebut diikuti sekitar 5.000 orang.

Tak ada korban jiwa saat aksi tersebut. Namun, terdapat sejumlah kerugian materiil berupa bangunan dan kendaraan.

"Timika, di Kantor DPRD, pukul 08.00-14.00 WIT, telah selesai dengan massa kurang lebih 5.000 orang, korban nihil, kerugian materi yaitu 1 ruko dibakar, pos Kantor DPRD, 2 mobil patroli, 1 bus, dan 1 truk pecah kaca, serta beberapa motor rusak," ungkapnya.

Baca juga: Situasi di Timika Mimika Mulai Kondusif, Kapolres Patroli Keliling Kota

Selanjutnya, Dedi mengatakan, terdapat aksi unjuk rasa di Biak. Situasi berlangsung kondusif, dan sejumlah perwakilan massa sedang berdialog dengan Bupati Biak.

Seperti diberitakan, aksi solidaritas Papua muncul di berbagai kota di Provinsi Papua dan Papua Barat, seperti yang terjadi di Manokwari, Jayapura dan Sorong, Senin (19/8/2019).

Baca juga: Puluhan Orang Diamankan Pasca-rusuh di Timika

Sementara, situasi di Manokwari, Sorong, dan Jayapura, menurut Polri, sudah kondusif dan kegiatan masyarakat sudah mulai berjalan normal, pada Rabu hari ini.

Aksi unjuk rasa ini merupakan dampak dari perlakuan diskriminatif dan tidak adil yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya, Malang dan Semarang, dalam beberapa waktu terakhir.

Kompas TV “Kalo nggak ada izin ya nggak boleh. Ya pidana, kan? Perusakkan, kan? Itu kan membahayakan, kan?” suara Sofyan Edi Jarwoko, Wakil Wali Kota Malang ketika ditanya oleh wartawan soal demo Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP) melakukan aksi di Kota Malang pada Kamis (15/8/2019) pukul 08.30 WIB. Lalu, wartawan bertanya lagi, apakah Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko akan mengambil opsi pemulangan mahasiswa seperti yang pernah dilakukan pada tahun 2016? “Ya dilihat dulu yang namanya Pak Kapolres sudah bekerja ini lakukan apa nanti salah satu opsinya itu yang sudah pernah dilakukan kan” jawab Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko. Pertanyaan opsi pemulangan mahasiwa inilah yang disebut-sebut menjadi pemicu terjadinya aksi di sejumlah wilayah di Papua Barat dan Papua seperti Manokwari dan Sorong pada 19 Agustus 2019. Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko juga menegaskan tak pernah menyatakan pemulangan mahasiswa Papua. Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko hanya mengatakan ada opsi pemulangan namun harus melihat lebih jauh lagi dampak dari demo tersebut. Pemulangan mahasiswa pernah terjadi di kota Malang, namun bukan pemulangan mahasiswa asal Papua melainkan mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur pada 20 Maret 2016. #wakilwalikotamalang #mahasiwapapua #surabaya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Jadi Presiden Terpilih, Prabowo dan Gibran Temui Jokowi di Istana

Usai Jadi Presiden Terpilih, Prabowo dan Gibran Temui Jokowi di Istana

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com