Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpan RB Sebut Wacana ASN Kerja di Rumah Tak Perlu Dibahas Dulu

Kompas.com - 21/08/2019, 16:46 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Syafruddin meminta publik tidak membahas wacana aparatur sipil negara bekerja dari rumah.

Syafruddin mengatakan, wacana tersebut tak perlu dibahas karena pengimplementasian wacana ASN bekerja dari rumah baru bisa terwujud paling cepat lima tahun mendatang.

"Lima tahun lagi belum (berlaku ASN dapat bekerja di rumah), enggak usah kita bahas dulu," kata Syafruddin selepas meluncurkan program Double Degree Peningkatan Kapasitas ASN di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (21/8/2019).

Baca juga: Kepala BKN: PNS Kerja dari Rumah, Mungkin Terealisasi 20 Tahun Lagi...

Hal tersebut disampaikan Syafruddin menjawab pertanyaan wartawan mengenai kajian yang dilakukan oleh Kementerian PAN dan RB terkait wacana ASN bekerja di rumah.

Syafruddin pun mengatakan bahwa pihaknya belum melakukan kajian lebih lanjut terkait wacana ASN bekerja dari rumah yang diajukan Kementerian PAN dan RB.

"Untuk sementara (kajian) belum dilakukan, baru bicara-bicara saja," ujar Syafruddin.

Sebelumnya diberitakan, Deputi SDM Aparatur Kementerian PAN-RB Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, saat ibi pihaknyantengah menggodok kemungkinan PNS bisa bekerja di rumah.

Baca juga: Wali Kota Padang: Di Kantor Saja Banyak yang Tidak Disiplin, Bagaimana PNS Kerja dari Rumah?

Hal itu dilakukan untuk mempersiapkan ASN bisa seirama dengan revolusi industri 4.0.

Salah satunya yakni terkait fleksibilitas dalam bekerja. Bila selama ini PNS banyak menghabiskan waktu bekerja di kantor, maka mungkin hal itu berubah.

Fleksibilitas kerja dinilai menjadi hal penting menyusul akan terjadinya perubahan besar profil PNS pada 2024 mendatang.

Saat itu, diperkirakan separuh PNS di Indonesia merupakan generasi yang sangat melek teknologi.

Baca juga: Kendala Jaringan Internet, Pemkab Gayo Lues Belum Siap Jika PNS Kerja dari Rumah

Layanan masyarakat pun nantinya bisa terbantu dengan kehadiran teknologi.

Namun, wacana tersebut dikritik oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Ia menyatakan dengan berada di rumah, maka kinerja PNS tak akan terkontrol. Sehingga, target kinerja dikhawatirkan banyak tak tercapai.

"Karena hadir di kantor saja kadang-kadang tidak disiplin apalagi tidak hadir. Nanti kosong kantor gimana tuh orang menghadap. Apalagi ini kalau di rumah, kapan rapatnya," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (13/8/2019). 

Kompas TV Aparatur Sipil Negara bekerja di rumah. Konsep tersebut tengah digodok oleh pemerintah pusat. Pertimbangannya adalah penghargaan bagi ASN berprestasi. Lebih luas lagi kombinasi teknologi dan angkatan kerja milenial beberapa tahun mendatang bisa membuat kerja lebih efisien. Sistem pemerintahan berbasis elektronik kian dimatangkan. Meski belum ada hitungan pasti pemerintah meyakini sistem bekerja di luar kantor bisa menghemat anggaran. Untuk belanja pemerintah pusat saja belanja pegawai saat ini memakan 26,23% dari total anggaran belanja kementerian dan lembaga. Nominalnya mencapai Rp 224,41 triliun. Sejumlah negara sudah menerapkan sistem bekerja di rumah dengan kriteria beragam. Australia misalnya pegawai publik berprestasi dapat bekerja di rumah setiap hari rabu. Meski demikian penyusunan cara bekerja moderen ini perlu mempertimbangkan produktivitas ASN dan fungsi kontrol kerja. Setuju tak setuju bagi masyarakat produktivitas merupakan tolok ukur yang jelas. Pemerintah mengaku tidak akan menjiplak mentah-mentah sistem kerja ASN negara lain. Kesiapan teknologi serta budaya kerja menjadi pertimbangan. #ASNBekerjadiRumah #PNS #KemenpanRB
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com