Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla: Saya Tidak Bicara Panjang, walaupun Terakhir Berdiri di Sini

Kompas.com - 18/08/2019, 16:12 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jabatan Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden akan segera berakhir pada Oktober 2019 nanti.

Meski belum saatnya menyampaikan salam perpisahan ataupun berpamitan, Kalla menyadari bahwa akhir masa jabatannya hanya tinggal menghitung hari.

"Saya tidak berbicara panjang walaupun sudah terakhir berdiri di sini," ujar Kalla saat memberikan sambutan dalam Peringatan Hari Konstitusi di Gedung Nusantara IV MPR, Minggu (18/8/2019).

Baca juga: Jusuf Kalla: Pancasila itu Tegas dan Sederhana

Kata-kata pembuka yang disampaikan Jusuf Kalla itu langsung dibalas dengan tepuk tangan para hadirin.

Kalimat yang disampaikan Kalla tersebut ternyata berkaitan dengan penjelasannya tentang konstitusi dan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Ia mengatakan, hal yang perlu menjadi perhatian dalam pembahasan Pancasila itu adalah pelaksanaannya.

Menurut Kalla, jika ingin dilaksanakan, konstitusi dan Pancasila harus dihayati dan dipahami.

"Saya hanya ingin kita melaksanakan sesuai apa adanya. Kita bicara bagaimana mencapai tujuan yang baik, karena konstitusi, Pancasila, merumuskannya bukan untuk diseminarkan, tapi untuk dilaksanakan. Itu harapan kita semua," pungkas dia.

Seperti diketahui, Kalla selama 5 tahun berturut-turut selalu menghadiri Peringatan Hari Konstitusi yang digelar oleh MPR RI.

Adapun, masa jabatan Kalla akan berakhir pada Oktober 2019 mendatang, setelah mendampingi Presiden Joko Widodo selama periode 2014-2019.

Posisi Kalla akan digantikan oleh Ma'ruf Amin yang bersama Jokowi telah memenangkan pertarungan Pemilihan presiden 2019 lalu, untuk masa jabatan periode 2019-2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com