Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Formasi Tim Merah, Pengibar Bendera Pusaka di Istana

Kompas.com - 17/08/2019, 09:10 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bertugas mengibarkan bendera Merah Putih pada upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Sabtu (17/8/2019) pagi, di Istana Presiden Jakarta, telah ditetapkan.

Berdasarkan siaran pers resmi Istana, Tim Merah, demikian nama yang disematkan, didaulat untuk bertugas pada upacara tersebut.

Salma El Mutafaqqiha Putri Achzaabi yang merupakan perwakilan dari Provinsi Jawa Tengah terpilih sebagai pembawa bendera Merah Putih.

Salma, kelahiran Malang, 16 Desember 2002, adalah putri dari Achmad Aswin Achzaab dan Nurisah. Saat ini, ia menempuh pendidikan di SMA Pradita Dirgantara.

Baca juga: Anggota Paskibraka Putri Batal Pakai Celana Panjang

Tiga pengibar bendera lainnya ialah Rafi Ahmad Falah sebagai Komandan Kelompok 8 yang mewakili Provinsi Banten.

Rayhan Alfaro Ferdinand Siregar sebagai pembentang bendera yang mewakili Provinsi DKI Jakarta.

Kemudian Rangga Wirabrata Mahardika sebagai pengerek bendera yang mewakili Provinsi Jawa Barat.

Sementara itu, Kolonel Laut (P) Hariyo Poernomo didapuk menjadi komandan upacara

Pria kelahiran Jakarta, 31 Juli 1976, ini merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut tahun 1997. Saat ini ia menjabat sebagai Kepala Departemen Strategi Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal).

Baca juga: Presiden Jokowi Kukuhkan 68 Anggota Paskibraka 2019

Bertindak sebagai komandan kompi Paskibraka ialah Kapten Infanteri Ar Razi Furqon Darya.

Saat ini pria kelahiran Rantau Prapat, 8 Januari 1988 itu bertugas sebagai Komandan Kompi Senapan A Batalyon Infanteri Raider 500, Sikatan, Kodam V Brawijaya.

Adapun bertindak sebagai perwira upacara ialah Brigadir Jenderal TNI Syafruddin. Lahir di Wajo, 3 Agustus 1964, saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Garnisun Tetap I Jakarta.

Ia merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1989.

Untuk memeriahkan HUT ke-74 Kemerdekaan Indonesia, Istana Kepresidenan memajang dua mobil era Presiden ke-2 Soeharto.   Pantauan Kompas.com, mobil tersebut dipajang di dekat pintu masuk ke Istana Negara, Jakarta, Sabtu (17/8/2019) pagi.  Mobil yang pernah digunakan Soeharto itu merupakan sedan Cadillac tipe Fleetwood Brougham. Mobil Soeharto Untuk memeriahkan HUT ke-74 Kemerdekaan Indonesia, Istana Kepresidenan memajang dua mobil era Presiden ke-2 Soeharto. Pantauan Kompas.com, mobil tersebut dipajang di dekat pintu masuk ke Istana Negara, Jakarta, Sabtu (17/8/2019) pagi. Mobil yang pernah digunakan Soeharto itu merupakan sedan Cadillac tipe Fleetwood Brougham.
Paskibraka 2019 yang anggotanya berasal dari perwakilan masing-masing provinsi di Indonesia sebelumnya telah dikukuhkan oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis (15/8/2019) lalu.

Sebanyak 68 pemuda telah mengucapkan Ikrar Putra Indonesia dan siap untuk menjalankan tugasnya pagi ini.

Upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia sendiri akan dimulai pukul 10.00 WIB. Namun sebelum itu, acara hiburan telah disiapkan untuk para tamu undangan.

 

Kompas TV Merah putih memiliki banyak makna. Dalam istilah Austronesia, merah berarti bumi dan putih berarti langit. Nah, Sang Saka Merah Putih memiliki arti keberanian para pahlawan melawan penjajah dan kesucian niat para pahlawan. Sebelum megah berkibar seperti sekarang, bendera merah putih Indonesia awalnya dijahit oleh Ibu Fatmawati dengan bahan kain katun Jepang. Bendera itu dikibarkan saat pembacaan teks proklamasi oleh Presiden Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur. Namun, saat bendera itu mulai robek, diganti dengan replika berbahan kain sutra. Hingga hari ini, Sang Saka Merah Putih berkibar di seluruh pantai Indonesia. Makin bangga jadi orang Indonesia. #benderamerahputih #hut74ri #17agustus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com