JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh meminta publik tak terjebak pembagian komposisi kabinet antara golongan profesional dan parpol.
Paloh menyatakan, bisa saja kader parpol juga memiliki kapasitas sebagai praktisi di bidang tertentu.
Hal itu disampaikan Paloh menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang bakal membentuk kabinet dengan komposisi 55 persen dari golongan profesional dan 45 persen dari kader parpol.
"Bagus juga. Ada kesempatan bagi siapa saja. Yang paling penting jangan kita terjebak dalam dikotomi hal-hal yang memisahkan antara partai politik dan profesional. Apa urusannya itu," ujar Paloh di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).
Baca juga: Surya Paloh Mengaku Bertemu Jokowi di Singapura, Bantah Bahas Kabinet
"Partai politik ya partai politik. Di dalamnya ada sebagian besar kelompok profesional. Yang tidak kalah pentingnya, profesional itu ada di mana-mana. Di partai politik, di akademisi ada, di wiraswasta pengusaha bahkan ada di alim ulama. Jadi jangan salah," ucap Paloh lagi.
Paloh juga mengatakan, sebagai ketua umum parpol ia juga profesional di sejumlah bidang, salah satunya bisnis.
Karena itu, ia meminta semua pihak menyikapi pernyataan Presiden soal komposisi kabinet secara terbuka.
"Bayangkan, saya ini ketum parpol. Kira-kira profesional enggak? Sedih sekali kalau saya tidak disebut profesional. Itu kira-kira. Jadi pikiran-pikiran yang memang membuka wawasan tetap terbiasa dengan suatu pikiran yang bisa diajak mencari mana yang lebih baik harus kita perjuangkan negeri ini," papar dia.
Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Kabinet Kerja pada periode mendatang akan diwarnai gabungan menteri dari profesional dan unsur partai politik.
Baca juga: Jaksa Agung Non-parpol, Surya Paloh Bilang Bisa Jadi Lebih Bobrok
Secara spesifik, Jokowi menyatakan bahwa komposisi menteri dari partai politik memiliki porsi yang sedikit lebih kecil ketimbang kalangan profesional.
"Partai politik bisa mengusulkan, tetapi keputusan tetap di saya. Komposisinya 45 persen," kata Jokowi saat bertemu pemimpin media massa di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Dengan demikian, perbandingan menteri dari kalangan profesional dengan unsur partai politik adalah 55 persen berbanding 45 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.