Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato Kenegaraan Jokowi dan Wacana Pemindahan Ibu Kota...

Kompas.com - 16/08/2019, 18:49 WIB
Rosiana Haryanti,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sandiaga berpandangan, pemindahan ibu kota belum menjadi prioritas.

Ia mengingatkan, pemindahan pusat pemerintahan harus dilakukan hati-hati dengan kajian menyeluruh.

Menurut Sandiaga, ada potensi kenaikan harga lahan dan properti di seluruh Pulau Kalimantan, wilayah yang disebut-sebut kandidat kuat ibu kota baru.

Selain itu, kata Sandiaga, hal ini juga bisa meningkatkan biaya hidup yang tidak terjangkau bagi masyarakat setempat sehingga seharusnya menjadi fokus ke depan.

"Sangat (besar) dampaknya dan kita harus belajar daripada kesuksesan dan kegagalan dari pemindahan itu ibu kota di beberapa negara lain," ucap Sandiaga.

Wakil ketua DPR-RI Fahri Hamzah juga melayangkan kritik.

Ia menilai, Jakarta terlalu bersejarah untuk ditinggalkan.

Menurut dia, ibu kota saat ini menyimpan peninggalan bersejarah yang diwariskan para pendiri bangsa.

Baca juga: Fahri Hamzah: Sulit Tinggalkan Jakarta sebagai Ibu Kota, Terlalu Bersejarah

Fadli mengatakan, Jakarta dengan Pelabuhan Sunda Kelapa-nya melambangkan kepemilikan ibu kota akan tradisi maritim.

Ia juga menyebut, jika pusat pemerintahan dipindah, maka akan menghilangkan tradisi itu.

Tak hanya wilayahnya saja, gedung-gedung seperti Istana Kepresidenan juga terlalu bersejarah untuk ditinggalkan.

Jokowi, kata Fahri, tidak mendapat feeding yang baik dari menteri-menterinya mengenai wacana ini.

Ia menyarankan, daripada memindahkan ibu kota, lebih baik jika pemerintah meratakan kebijakan di wilayah-wilayah lainnya.

"Saya ingin pemerintah mengerti posisi Jakarta," kata dia.

(Sumber: Kompas.com/Haryanti Puspa Sari, Ihsanuddin, Rakhmat Nur Hakim, Kristian Erdianto, Fitria Chusna Farisa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com