JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta kementerian dan lembaga mengurangi studi banding ke luar negeri.
Jokowi menilai studi banding ke luar negeri yang dilakukan kementerian dan lembaga banyak yang tidak efisien.
Ia pun mengatakan studi banding ke luar negeri bisa diganti dengan memanfaatkan ponsel pintar (smart phone).
"Untuk apa studi banding jauh-jauh sampai ke luar negeri padahal informasi yang kita butuhkan bisa diperoleh dari smart phone kita," ujar Jokowi dalam pidatonya di Sidang Bersama DPR-DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).
Baca juga: Jokowi: Untuk Apa Studi Banding ke Luar Negeri, Bisa Lewat Smart Phone
"Mau ke Amerika di sini (di handphone) ada semuanya, mau ke Rusia di sini juga ada, mau ke Jerman di sini juga ada semuanya. Saya rasa ini relevan untuk Bapak dan Ibu anggota dewan," lanjut Jokowi sambil menunjuk ke handphone yang dia bawa.
Ia pun meminta semua lembaga pemerintahan membelanjakan anggarannya secara efisien. Jokowi meminta lembaga pememrintahan mengoptimalkan anggaran untuk pelayanan masyarakat.
"Realisasi anggaran bukan diukur dari seberapa banyak anggaran yang telah dibelanjakan tetapi diukur dari seberapa baik pelayanan kepada masyarakat, seberapa banyak kemudahan diberikan kepada masyarakat," lanjut Presiden.