JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo optimistis Indonesia mampu mendorong penggunaan alternatif energi untuk menekan impor minyak dan gas bumi.
Saat ini, Indonesia telah memulai program B20 yang merupakan campuran solar dengan 20 persen biodiesel. Selanjutnya, Indonesia bergerak menuju penggunaan B30.
Jokowi optimistis penggunaan biodiesel ini akan lebih banyak pada masa mendatang.
"Tapi kita bisa lebih dari itu, kita bisa membuat B100," ujar Jokowi dalam pidato kenegaraan di sidang bersama DPD dan DPR RI, Jakarta, Jumat (16/8/2019).
Baca juga: Setelah B20, Kini Pemerintah Uji Coba Penggunaan Biodiesel B30
Jokowi mengatakan, inovasi tersebut harus mulai digerakkan dari sekarang. Selain biodiesel, Indonesia mulai memproduksi avtur sebagai bahan bakar pesawat.
Selama ini, Indonesia ketergantungan impor avtur karena belum mampu memproduksi di dalam negeri.
Setelah mampu memproduksi sendiri, Indonesia tak perlu avtur dari luar negeri lagi. Bahkan, Jokowi yakin Indonesia juga bisa mengekspornya.
"Kita bisa lebih dari itu, kita bisa ekspor avtur, kita juga ingin produksi avtur berbahan sawit," kata Jokowi.
Baca juga: Syarat Mesin Diesel Toyota Aman Tenggak B20
Jokowi menambahkan, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang sebenarnya mampu diolah sendiri menjadi bahan bakar, seperti batu bara, kelapa sawit, dan sebagainya.
"Kalau kita melakukan hilirisasi industri kita pasti bisa melompat lagi," kata Presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.