JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani serta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjadi menteri yang paling layak dipertahankan versi netizen Facebook berdasarkan data Indonesia Indicator yang dirilis pada Kamis (15/8/2019).
Data ini berdasarkan unggahan perbincangan netizen di Facebook pada Juli 2018-Juli 2019, atau berdekatan dengan waktu pembentukan kabinet Presiden Joko Widodo II.
Dalam rentang setahun, muncul 55.848 unggahan perbincangan tentang menteri Kabinet Kerja dari 15.548 akun organik (bukan robot).
"Secara eksplisit dan spesifik sebanyak 241 posting-an meminta Sri Mulyani dipertahankan, sedangkan Susi 102 posting-an," kata Direktur Komunikasi Indonesia Indicator Rustika Herlambang melalui pesan singkat, Kamis (15/8/2019).
Baca juga: Sri Mulyani dan Lukman Hakim Saifuddin, Terbanyak Dibahas di Facebook Jelang Kabinet Baru
Dari jumlah tersebut, nama Sri Mulyani diperbincangkan 6.152 kali dalam setahun terkait kebijakan dan personalitasnya.
Beberapa hal terkait Sri Mulyani yang diperbincangkan positif oleh netizen ialah saat ia ditetapkan sebagai Menteri Keuangan terbaik se-Asia Pasifik.
Adapun Sri Mulyani diperbincangkan negatif oleh netizen lantaran utang luar negeri yang bertambah.
Ada 48,15 persen sentimen positif terkait Sri dari total perbincangan mengenai kebijakannya.
Sementara itu, 38,78 persen unggahan mengenai kebijakannya bernada negatif dan 13,07 persen bernada netral.
Terkait Susi, ada 3.077 unggahan netizen Facebook. Dari unggahan itu, 70,52 persennya merupakan sentimen positif, sedangkan 17,97 persen unggahan mengenai kebijakannya bernada negatif, dan 11,50 persen bernada netral.
Baca juga: Survei Media Sosial: Sri Mulyani dan Susi Pudjiastuti Layak Dipertahankan Jadi Menteri
Rustika menyampaikan, baik Susi maupun Sri Mulyani paling banyak diminta untuk dipertahankan lantaran kinerjanya yang apik serta berkarakter di mata netizen Facebook.
"Kinerja Sri Mulyani yang dinilai positif antara lain penerimaan negara yang melampaui target, kenaikan gaji pegawai negeri sipil (PNS), pengembalian saham PT Freeport Indonesia ke pemerintah, penyelamatan uang negara dari perusahaan milik Tommy Suharto," tutur Rustika.
"Sementara Susi Pudjiastuti tegas dalam menjaga kedaulatan wilayah perairan laut Indonesia dari illegal fishing, sehingga Indonesia menjadi salah satu eksportir ikan besar dunia dan menyelamatkan potensi hasil laut bernilai triliunan rupiah," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.