Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Jokowi Lebur Beberapa Kementerian Jadi Satu

Kompas.com - 15/08/2019, 20:03 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko menyatakan Presiden Joko Widodo menghendaki tercapainya target peningkatan perdagangan dan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

Karena itu, Moeldoko mengatakan, Presiden akan mengefisienkan dan menyederhanakan struktur yang berkaitan dengan sektor investasi, perdagangan, serta SDM.

"Kan selalu beliau sampaikan bahwa terjadinya current account deficit di bidang perdagangan itu maka Presiden selalu berbicara soal investasi dan ekspor. Kedua dari sisi pembangunan SDM," kata Moeldoko di kantornya, Gedung Bina Graha, Jakarta, Kamis (15/8/2019).

Baca juga: Jokowi Bakal Bentuk 2 Kementerian Baru di Kabinet Periode Kedua

"Pendekatan-pendekatan itulah yang menjadi pemikiran. Sehingga ada mungkin ada perubahan struktur," lanjut dia.

Ia menambahkan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) juga telah menyerahkan rancangan perubahan struktur tersebut kepada Presiden.

Nantinya, perubahan struktur kementerian dan lembaga seperti yang dicanangkan Presiden tak jauh berbeda dari yang sudah dibahas Kementerian PAN-RB.

Baca juga: Jokowi Sebut Ada Kementerian yang Akan Digabung

"Seperti yang saya sampaikan kemarin, Menpan sudah membuat formulanya. Disarankan kepada Pak Presiden. Intinya adalah kira-kira enggak jauh dari itu lah," tutur Moeldoko.

Presiden Joko Widodo mengakui, ada perubahan nomenklatur kementerian di kabinet barunya bersama Ma'ruf Amin.

Selain ada kementerian baru, ada kementerian lama yang akan dilebur menjadi satu.

"Ada (perubahan nomenklatur). Ada yang digabung, ada yang muncul yang baru," kata Jokowi selepas menghadiri HUT Pramuka di Bumi Perkemahan Cibubur, Rabu (14/8/2019) petang.

Baca juga: Dua Lembaga Ini Akan Naik Status Menjadi Kementerian?

Namun, Jokowi belum mau buka-bukaan soal kementerian yang akan digabung. Ia meminta publik sabar menunggu dan tidak berspekulasi lebih jauh.

"Nanti kalau sudah waktunya tahu semua. Jangan nebak-nebak," kata Jokowi.

Soal kementerian baru, Jokowi sebelumnya sudah buka-bukaan dalam pertemuan dan makan siang bersama sejumlah pimpinan redaksi media massa di Istana Merdeka, Rabu.

Baca juga: Menko Luhut Ingin Paksa Kementerian Hingga BUMN Beli Motor Listrik

Jokowi menyebut, ia akan membentuk dua kementerian baru di kabinet periode keduanya.

Kementerian tambahan itu yakni Kementerian Digital dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Investasi.

"Kita melihat perkembangan dunia yang begitu cepat dan pemerintah ingin merespons itu secara cepat maka ada kementerian-kementerian baru," kata Jokowi.

Kompas TV Presiden Joko Widodo akan segera mengumumkan komposisi kabinet pemerintahannya mendatang. Jokowi menyebut komposisi kabinetnya terdiri dari 45 persen partai politik dan 55 persen profesional. Sementara itu, ia menambahkan bahwa kabinet baru juga akan diisi oleh menteri muda dengan rentang usia 25 tahun hingga 35 tahun. Jokowi juga menyampaikan akan ada penggabungan kementerian atau kementerian baru, meski memang belum dijelaskan lebih lanjut. Kesemuanya disampaikan Presiden Jokowi pasca-menghadiri peringatan HUT ke-58 Gerakan Pramuka di Cibubur, Rabu (14/8) sore. #Jokowi #KabinetJokowi #MenteriJokowi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com