JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko menyatakan Presiden Joko Widodo menghendaki tercapainya target peningkatan perdagangan dan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
Karena itu, Moeldoko mengatakan, Presiden akan mengefisienkan dan menyederhanakan struktur yang berkaitan dengan sektor investasi, perdagangan, serta SDM.
"Kan selalu beliau sampaikan bahwa terjadinya current account deficit di bidang perdagangan itu maka Presiden selalu berbicara soal investasi dan ekspor. Kedua dari sisi pembangunan SDM," kata Moeldoko di kantornya, Gedung Bina Graha, Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Baca juga: Jokowi Bakal Bentuk 2 Kementerian Baru di Kabinet Periode Kedua
"Pendekatan-pendekatan itulah yang menjadi pemikiran. Sehingga ada mungkin ada perubahan struktur," lanjut dia.
Ia menambahkan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) juga telah menyerahkan rancangan perubahan struktur tersebut kepada Presiden.
Nantinya, perubahan struktur kementerian dan lembaga seperti yang dicanangkan Presiden tak jauh berbeda dari yang sudah dibahas Kementerian PAN-RB.
Baca juga: Jokowi Sebut Ada Kementerian yang Akan Digabung
"Seperti yang saya sampaikan kemarin, Menpan sudah membuat formulanya. Disarankan kepada Pak Presiden. Intinya adalah kira-kira enggak jauh dari itu lah," tutur Moeldoko.
Presiden Joko Widodo mengakui, ada perubahan nomenklatur kementerian di kabinet barunya bersama Ma'ruf Amin.
Selain ada kementerian baru, ada kementerian lama yang akan dilebur menjadi satu.
"Ada (perubahan nomenklatur). Ada yang digabung, ada yang muncul yang baru," kata Jokowi selepas menghadiri HUT Pramuka di Bumi Perkemahan Cibubur, Rabu (14/8/2019) petang.
Baca juga: Dua Lembaga Ini Akan Naik Status Menjadi Kementerian?
Namun, Jokowi belum mau buka-bukaan soal kementerian yang akan digabung. Ia meminta publik sabar menunggu dan tidak berspekulasi lebih jauh.
"Nanti kalau sudah waktunya tahu semua. Jangan nebak-nebak," kata Jokowi.
Soal kementerian baru, Jokowi sebelumnya sudah buka-bukaan dalam pertemuan dan makan siang bersama sejumlah pimpinan redaksi media massa di Istana Merdeka, Rabu.
Baca juga: Menko Luhut Ingin Paksa Kementerian Hingga BUMN Beli Motor Listrik
Jokowi menyebut, ia akan membentuk dua kementerian baru di kabinet periode keduanya.
Kementerian tambahan itu yakni Kementerian Digital dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Investasi.
"Kita melihat perkembangan dunia yang begitu cepat dan pemerintah ingin merespons itu secara cepat maka ada kementerian-kementerian baru," kata Jokowi.