Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Paskibraka Putri Batal Pakai Celana Panjang

Kompas.com - 15/08/2019, 18:09 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Pasukan Pengebar Bendera Pusaka (Paskibraka) Putri 2019 batal menggunakan celana panjang.

Kebijakan ini dibatalkan setelah pemerintah mendapat masukan dari masyarakat.

"Dalam perkembangannya kami menampung aspirasi dari berbagai pihak itu kemudian di-cancel, dibatalkan oleh Pak Menpora," kata Sekretaris Menpora Gatot Dewabroto usai pengukuhan Paskibraka di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/8/2019).

Pantauan Kompas.com, dalam acara pengukuhan, seluruh anggota Paskibraka putri memang tak ada yang menggunakan celana panjang.

Baca juga: Istana: Hanya Anggota Paskibraka Berhijab yang Pakai Celana Panjang

Semuanya mengenakan rok, baik anggota Paskibraka yang berhijab maupun tidak berhijab.

Gatot menjelaskan, ide agar Paskibraka Putri mengenakan celana panjang muncul saat sesi latihan.

Awalnya hanya anggota paskibraka yang berhijab yang akan menggunakan celana panjang.

Namun agar kompak, penggunaan celana panjang diusulkan berlaku untuk semua anggota Paskibraka putri.

Baca juga: Melihat 68 Anggota Paskibraka Nasional 2019 Berlatih di Bawah Terik Matahari

"Tapi dalam perkembangannya kan menimbulkan kontroversi dan akhirnya diputuskan untuk tetap pola seperti yang lama," kata dia.

Gatot menambahkan, Kemenpora sudah mengirim surat edaran yang ditujukan kepada seluruh menteri, seluruh pimpinan lembaga tinggi negara, serta perwakilan RI di luar Negeri untuk mensosialisasikan pembatalan pengguna celana panjang ini.

"Yang intinya adalah kembali sama seperti tahun tahun sebelumnya, jadi contohnya kalau yang cewek tetap pakai rok seperti biasa," kata dia.

Kompas TV <strong>Anak Petani jadi Anggota Paskibraka</strong> Rasa bangga dan bahagia terpancar dari wajah pasangan suami istri, Nani Arsad dan Rita Abdullah Diyunu , warga Desa Tolondadu Satu, Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara, karena anaknya Alim Arsad, yang saat ini duduk di kelas 11 jurusan Matematika IPA di Sekolah Menengah Atas Negeri Satu Bolaang Uki, terpilih sebagai anggota Paskibraka yang akan mengibarkan bendera merah putih di Istana Presiden pada 17 Agustus nanti sebagai utusan dari Propinsi Sulawesi Utara. Sang Ayah berprofesi sebagai petani dan juga buruh tani di desanya. Sementara Ibundanya Ibu Rumah Tangga. Terkadang untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka dan biaya sekolah, Alim membantu orang tuanya bekerja kuli angkut batu atau pasir yang dibayar 20 ribu rupiah untuk sekali angkut. Anak pertama dari dua bersaudara ini sangat bersyukur dan bangga terpilih menjadi anggota Paskibraka utusan sekolah ke tingkat nasional apalagi untuk melewati seleksi mulai dari tingkat kabupaten hingga propinsi sangatlah sulit. Rasa bahagia pun turut di rasakan para guru serta teman teman sekelasnnya di sekolah, sebab alim arsad tidak hanya menjadi siswa berprestasi di sekolah namun mengharumkan nama daerah. Kerasnya hidup tidak mematahkan semangat, Nani Arsad yang senantiasa mendidik serta memberikan motifasi kepada anak anaknya dalam mewujudkan cita-cita. Di pundak Alim Arsad, kedua orang tuanya menguntungkan berharapan semoga apa yang menjadi cita-citanya dapat diraih sehingga dapat membantu orang tua untuk menyekolahkan adiknya. Apalagi saat ini ibudanya sakit-sakitan dan sempat dirawat di rumah sakit karena penyakit asam lambung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com