Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akui Karhutla di Kalimantan Membesar, Wiranto Akan Meninjaunya

Kompas.com - 15/08/2019, 17:26 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengakui, kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan makin membesar belakangan ini.

"Yang Riau susut. Kalimantan mulai besar. Nanti saya mau ninjau kesana," kata Wiranto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (15/8/2019).

Saat ditanya langkah apa yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan yang menimbulkan kabut asap itu, Wiranto enggan merinci lebih jauh.

Ia hanya menegaskan bahwa sudah banyak langkah yang dilakukan pemerintah.

"Ya banyak, banyak. Nanti saya meninjau kesana," kata Wiranto sambil berjalan ke mobilnya.

Baca juga: Dalam 24 Jam Terakhir, BNPB Deteksi 137 Hotspot di Sumatera dan Kalimantan

Ia juga enggan berkomentar lebih jauh ketika ditanya mengenai warga Kalimantan mengeluhkan kebakaran hutan dan lahan di wilayah mereka.

"Ya semua.... sudah lah," kata Wiranto sambil menutup pintu mobil dinasnya.

Sebelumnya, kebakaran hutan di Kalimantan dikeluhkan oleh warga lewat media sosial.

Akun @lidyaidesma mengunggah video di Twitter yang menunjukkan bahwa kebakaran hutan terjadi tidak jauh dari pemukiman warga.

Salah satu akun Twitter yang mengeluhkan meluasnya kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan. Akun Twitter @lidyaidesma Salah satu akun Twitter yang mengeluhkan meluasnya kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan.
Dalam kicauannya pada Selasa (13/8/2019) lalu itu, ia juga menulis akun Presiden Jokowi dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

"Twitter please do your magic

Dear Bapak @jokowi @BNPB_Indonesia. Butuh berapa RT supaya Bapak mau bantu kami? Karhutla jarak kurang dari 50m dari rumah warga. Armada minim. Ayolah Pak. Listrik di jawa mati, Bapak turun tangan. Kami wisata asap disini, ditontonin doang," tulis akun itu.

Hingga berita ini diturunkan, kicauan itu sudah di-retweet sebanyak 24.000 kali.

Sementara itu Kepala Bidang Humas Polda Kalbar Kombes Donny Charles Go menerangkan, hingga saat ini, sudah ada 26 kasus dan 30 tersangka karhutla.

Selain itu, kepolisian juga tengah menyelidiki 6 perusahaan yang lahan konsesinya diduga ada titik api.

"Polda Kalbar terus bekerja untuk menekan praktik pembakaran lahan. Selain perorangan, keterlibatan korporasi juga sedang didalami," kata Donny, Kamis (15/8/2019).

Baca juga: Fadli Zon Minta Jokowi Jangan Cuma Marah-marah soal Karhutla

Donny menjelaskan, dari penyelidikan awal di lahan korporasi yang diduga terbakar, ditemukan sejumlah petunjuk.

Beberapa di antaranya, ada lahan terbakar dan masuk wilayah konsesi perusahaan. Kemudian, ada juga lahan konsesi yang terbakar, namun merupakan rembetan kebakaran dari luar wilayah perusahaan.

Kemudian, ada indikator lahan terbakar di wilayah konsesi, namun pihak perusahaan belum membebaskannya dari penguasaan masyarakat.

 

Kompas TV Setelah diguyur hujan pada selasa (13/8) sore, indeks pencemaran udara di kota Pontianak yang sempat menyentuh kategori tidak sehat perlahan turun pada kategori sedang.<br /> <br /> Berdasarkan data yang dirilis situs BMKG tercatat indeks pencemaran udara di kota Pontianak berada pada angka 74.27 mikrogram. Sebaliknya, dengan yang terjadi di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Kebakaran lahan gambut yang hingga kini masih terjadi menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Sejak bulan juli hingga agustus 2019 tercatat lebih dari 10.000 kasus penderita ISPA. #Kebakaran #Asap #ISPA
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com