Ditanya bagaimana gambar besar kabinet yang sudah final disusun dan akan diumumkan, Jokowi mengatakan kabinet mendatang adalah kabinet yang menekankan kecepatan kerja.
Untuk mendapatkan formula dan gambaran tentang kecepatan dalam kabinet mendatang, Jokowi menimbang semua faktor dengan kerumitannya untuk menyusun kabinet.
Selain soal partai politik koalisi, pertimbangan itu antara lain soal keterwakilan daerah sebagai gambaran keterwakilan wilayah Indonesia, keterwakilan agama, gender, organisasi masyarakat, usia, dan seabagainya.
"Pokoknya, kabinetnya yahud. Percaya sama saya," ujar Jokowi memberi jaminan.
Baca juga: Jokowi Sebut Ada Kementerian yang Akan Digabung
Mengenai peran KH Ma'ruf Amin sebagai wakil presiden, Jokowi mengemukakan akan banyak peran bisa diambil.
"Yang jelas tidak ada pembagian peran ini urusan presiden, itu urusan wakil presiden. Tidak ada. Hal sama terjadi juga saat saya dan Pak Jusuf Kalla. Tidak ada pembagian urusan," ujar Jokowi.
Mengenai posisi Jusuf Kalla yang tidak lagi akan menjadi wakil presiden, Jokowi tidak khawatir.
"Karena keluwesan dan kelincahannya, Pak Jusuf Kalla bisa berperan di banyak tempat," ujarnya.
Sekadar menyebut sebagai contoh, Jusuf Kalla bisa menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, Utusan Khusus Presiden untuk urusan penyelesaian konflik di sejumlah negara, dan sebagainya.
Percakapan kemudian meluas ke topik-topik hangat lainnya. Topik yang menarik perhatian Jokowi adalah wacana amandeman UUD 1945 khususnya soal Garis Besar Haluan Negara (GBHN) dan kewenangan MPR untuk memilih mandatarisnya yaitu Presiden.
Terhadap dua soal ini, Jokowi menyatakan ketidaksetujuannya secara terbuka.
Soal GBHN, Jokowi justru sepakat untuk membuat rancangan yang fleksibel sehingga bisa merespons perubahan yang sangat cepat.
Soal kewenangan MPR memilih Presiden, Jokowi berujar, "Saya ini produk pemilihan langsung oleh rakyat. Jika tidak dipilih langsung oleh rakyat, tidak mungkin anak tukang kayu bisa menjadi Presiden."
Baca juga: Jokowi Tak Setuju Wacana Presiden Dipilih MPR
Semua tertawa mendengar pernyataan ini termasuk Jokowi yang beberapa kali menegaskan tidak punya beban di periode kedua.
Tertawa lepas Jokowi di sela-sela obrolan lebih dari satu jam soal kabinet adalah ungkapan tidak adanya beban itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.