Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Kepala BAIS Sebut TNI Semestinya Memberhentikan Enzo Zenz Allie

Kompas.com - 13/08/2019, 22:39 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI Laksamana Muda TNI (Purn) Soleman Ponto angkat bicara mengenai polemik taruna Akademi Militer (Akmil) Enzo Zenz Allie yang dicurigai sebagai pendukung organisasi terlarang, Hizbut Thahrir Indonesia (HTI).

Menurut Soleman, jika didasarkan pada foto Enzo yang sedang memegang bendera yang identik dengan HTI, semestinya TNI langsung memberhentikannya sejak awal masuk Akmil.

Sebab, syarat utama seseorang dapat lolos ke pendidikan Akmil adalah bebas dari pengaruh ideologi di luar ideologi Indonesia, Pancasila.

"Terpengaruh (ideologi di luar Pancasila) bagi kita militer, tidak boleh. Dia tidak boleh ada pengaruh ketika tes. Apalagi tes awal. Betul-betul harus murni dia. Kalau ada pengaruh, ya sudah, tidak lulus, tidak memenuhi syarat," ujar Soleman sebagaimana dikutip Antara, Selasa (13/8/2019).

"Untuk kasus Enzo, bagaimana keluarganya di rumah, dengan gambar-gambar. Saya gunakan gambar yang ada di medsos, ya. Bagaimana dia hiking dengan bendera (identik HTI), bagi saya itu bentuk keterpengaruhan," lanjut dia.

Baca juga: Polemik Enzo Allie, TNI AD Janji Perbaiki Rekrutmen Taruna Militer

Soleman menegaskan, keterpengaruhan seseorang terhadap sebuah ideologi dapat dilihat jelas melalui perilaku sehari-hari. Saat orang tersebut mengenakan pakaian tertentu, memakai topi dengan lambang tertentu dan sebagainya.

Ia sekaligus mengkritik proses rekrutmen Akmil. Bahkan, bukan tidak mungkin ada aspek perekrutan yang dilanggar ketika menilai Enzo.

Apalagi, kata dia, penelitian khusus (litsus) mental ideologi itu sudah bertahun-tahun digunakan dalam rekrutmen TNI, termasuk bagi taruna Akmil.

"Jadi, orang itu betul-betul tidak ada pengaruh ketika dites. Ketika itu ada pengaruh, ya terserah si pengambil keputusan. Dia sudah mengambil, ya terserah, dengan segala macam risikonya," kata Soleman.

Sosok Enzo di Akmil TNI pertama kali diketahui publik melalui akun Instagram @puspentni. Video yang diunggah di akun tersebut menggambarkan percakapan antara Enzo dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Baca juga: Enzo Tetap Taruna Akmil, Kasad Sebut Indeks Bernegaranya Bagus

Belakangan, beredar foto yang bersumber dari akun media sosialnya sendiri. Foto itu menggambarkan Enzo sedang memegang bendera tauhid.

Rumor pun merebak. Enzo dicurigai pendukung organisasi terlarang, HTI.

Setelah itu, TNI pun menggelar tes pada Enzo. Jenderal Andika memastikan, TNI akan tetap mempertahankan Enzo sebagai siswa Akmil karena dinilai aman dari sisi pengetahuan kebangsaan dan kenegaraannya.

"Kami memutuskan untuk mempertahankan Enzo dan semua taruna Akademi Militer yang kami terima beberapa waktu lalu," kata Andika dalam konferensi pers yang digelar di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019). 

 

Kompas TV Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal Andika Perkasa mempertahankan Enzo Zenz Allie sebagai calon prajurit taruna Akademi Militer. TNI sebelumnya menyelidiki dugaan Enzo Zenz Allie terkait dengan organisasi terlarang HTI. Dalam jumpa pers KSAD menyebut TNI Angkatan Darat menerima masukan dari warga soal temuan Enzo Zenz Allie yang diduga simpatisan HTI. Penyelidikan pun dilakukan. Serangkaian tes menunjukan Enzo Zenz Allie memiliki nilai cukup tinggi. Diantaranya indeks moderasi bernegara yang nilainya di atas 80% dari maksimal 7. Saat ini Enzo masih menjalani pendidikan candradimuka di Magelang, Jawa Tengah selama 6 bulan sebagai calon prajurit taruna Akmil. Jika lolos ia akan menjalani pendidikan sebagai prajurit taruna di Akmil. #EnzoZenzAllie #AkademiMiliter #KSAD
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara


Terkini Lainnya

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Nasional
Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Nasional
Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Nasional
Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Nasional
Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Nasional
Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Nasional
Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Nasional
KPK Nyatakan Siap Hadapi Gugatan Gus Muhdlor

KPK Nyatakan Siap Hadapi Gugatan Gus Muhdlor

Nasional
“Dissenting Opinion”, Hakim MK Arief Hidayat Usul Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

“Dissenting Opinion”, Hakim MK Arief Hidayat Usul Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Jokowi Resmikan 147 Bangunan Pascagempa dan 3 Ruas Jalan Daerah di Sulbar

Jokowi Resmikan 147 Bangunan Pascagempa dan 3 Ruas Jalan Daerah di Sulbar

Nasional
Pertemuan Megawati-Prabowo, PDI-P: Yang Sifatnya Formal Kenegaraan Tunggu Rakernas

Pertemuan Megawati-Prabowo, PDI-P: Yang Sifatnya Formal Kenegaraan Tunggu Rakernas

Nasional
Prabowo Akan Bertemu Tim Hukumnya Hari Ini, Bahas Putusan MK

Prabowo Akan Bertemu Tim Hukumnya Hari Ini, Bahas Putusan MK

Nasional
Jokowi Bakal Siapkan Proses Transisi Pemerintahan Baru Usai Putusan MK

Jokowi Bakal Siapkan Proses Transisi Pemerintahan Baru Usai Putusan MK

Nasional
Jika Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, PDI-P Dinilai Tak Punya Nilai Jual

Jika Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, PDI-P Dinilai Tak Punya Nilai Jual

Nasional
Gerindra: Pertemuan Prabowo-Megawati Sedang Cocokkan Waktu, Tidak Lama Lagi...

Gerindra: Pertemuan Prabowo-Megawati Sedang Cocokkan Waktu, Tidak Lama Lagi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com