Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bumi Manusia dan Coretan Pram di Era Kolonialisme

Kompas.com - 13/08/2019, 19:27 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Film Bumi Manusia akan tayang pada 15 Agustus 2019 mendatang di seluruh bioskop Indonesia.

Film karya Hanung Bramantyo tersebut merupakan film adaptasi dari novel Bumi Manusia, satu dari tetralogi novel Pulau Buru, karya Pramoedya Ananta Toer.

Dengan menggunakan Minke sebagai tokoh utama novel, Pram mencoba untuk menceritakan kondisi sosial Indonesia di era kolonialisme Belanda.

Suatu kondisi ketika penduduk pribumi dikategorikan sebagai penduduk kelas tiga di bawah bangsa Eropa dan Tionghoa.

Tak hanya Bumi Manusia, ketiga tetralogi Pulau Buru lainnya juga kental akan penderitaan rakyat akibat perbedaan kelas sosial itu.

Baca juga: Pram, Bumi Manusia dan Budaya Feodalisme

Novel Bumi Manusia membuka keran cerita penderitaan dan ketidakadilan yang dialami oleh pribumi, bangsa kelas tiga.

Annelies, anak Nyai Ontosoroh dan Herman Mellema, tidak bisa tinggal bersama ibunya dan harus rela dibawa pasukan kerajaan Belanda untuk pulang ke tanah waris yuridisnya di Eropa.

Konflik serupa juga ditemukan di novel tetralogi lainnya.

Konflik agraria misalnya. Dalam Bumi Manusia, perkebunan dan pabrik susu milik Herman Mellema yang dikelola oleh Nyai Ontosoroh selama bertahun-tahun harus jatuh ke tangan Maurits Mellema karena hukum Belanda.

Maurits Mellema adalah anak Herman Mellema dan istri sahnya di Belanda. Sedekat apa pun hubungan seorang gundik atau nyai dengan suaminya, hukum Belanda tidak mengakui hak-hak seorang gundik.

Dalam novel Anak Semua Bangsa, konflik agraria menimpa seorang petani bertama bernama Kromodongso.

Baca juga: Kontroversi Magsaysay Award dan Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer

Kromodongso tidak berdaya menghadapi kekuatan tuan-tuan Belanda bermodal yang menjadi musuhnya.

Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer: Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca.KOMPAS.com/ HERU MARGIANTO Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer: Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca.

Pada akhirnya, ia gagal mempertahankan tanahnya dari perkebunan gula.

Di tengah ketidakadilan sosial yang menimpa pribumi, Pram menghadirkan Minke sebagai tokoh yang melawan aturan itu.

Minke, seorang yang pernah mengenyam pendidikan di sekolah Belanda HBS, berusaha menggugat ketidakadilan yang menindas para pribumi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com