Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Hari Kemerdekaan, Kenali Sejarah dan Makna Lomba 17 Agustus

Kompas.com - 13/08/2019, 06:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perayaan lomba 17 Agustusan merupakan tradisi tahunan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia untuk menyambut hari kemerdekaan RI.

Meski ragam lomba yang diadakan dari tahun ke tahun cenderung sama, antusiasme masyarakat dalam mengikutinya tidak perlu ditanyakan.

Mulai dari anak-anak hingga orang tua semuanya tidak melewatkan momen seru tiap bulan Agustus itu.

Beragam hadiah unik dan menarik pun banyak dijumpai, mulai peralatan dapur hingga barang-barang elektronik, seperti TV dan kulkas.

Akan tetapi, tak banyak yang tahu sejak kapan lomba Agustusan pertama kali diadakan dan siapa pelopornya.

Baca juga: Lahan untuk Lomba Panjat Pinang Terbatas, Pembelian Bambu Betung Pun Berkurang

Hingga saat ini, tidak diketahui siapa tokoh atau kelompok yang memulai perayaan lomba 17 Agustusan. Tradisi tersebut mulai ramai dilakukan sekitar tahun 1950-an.

Di tahun itu, intensitas pertempuran dalam rangka mempertahankan kemerdekaan mulai menurun. Karenanya juga, Ibu kota yang sempat dipindah ke Yogyakarta kembali lagi ke Jakarta.

Sebagai ungkapan kegembiraan atas kemerdekaan yang diraih oleh para pejuang, beragam lomba kemudian dilakukan, seperti panjat pinang, tarik tambang sampai balap karung.

Meski ramai dilombakan dalam rangka memperingati kemerdekaan RI, tetapi lomba itu sebenarnya telah ada jauh sebelum Indonesia mereka.

"Pada saat pernikahan Mangkunegara VII misalnya, itu dilakukan secara meriah dengan berbagai hiburan yang salah satunya berupa panjat pinang" kata Heri Priyatmoko, Dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/8/2019).

Artinya, lomba-lomba tersebut merupakan sambungan dari masa sebelum kemerdekaan dan kemudian diperkaya dengan jenis-jenis lomba lain seiring berkembangnya waktu.

Dalam perjalanannya, perlombaan itu kemudian diadakan guna memperingati kemerdekaan Indonesia.

Hingga saat ini, eksistensi perlombaan tradisonal tersebut masih banyak dijaumpai, bahkan sanggup bertahan di tengah gempuran era teknologi.

Menurut Heri, hal itu tidak lepas dari fungsi perayaan lomba 17 Agustusan sebagai monumen yang berisi ingatan kolektif rakyat mengenai kemerdekaan Indonesia di masa lalu.

"Jadi lomba-lomba itu tidak bebas nilai tapi mempunyai makna sejarahnya. Meski sekedar hiburan, tapi merekam memori kolektif," katanya.

Baca juga: Batang Pinang Mahal, Warga Pilih Bambu Betung untuk Lomba Panjat 17-an

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com