Pembuatan Keppres itu juga dianggap tidak melibatkan Sultan Hamengku Buwono IX dan Azis Saleh selaku pemimpinIkatan Pandu Putra Indonesia (Ippindo).
Mengetahui hal tersebut, Mutahar segera melapor kepada istri Azis Saleh, yang kemudian segera menyampaikannya kepada Dr Azis Saleh yang tengah berada di Surabaya.
Setelah menerima informasi tersebut, Azis Saleh segera menemui Soekarno yang saat itu sedang memeriksa tempat latihan untuk Asian Games di Bandung.
Saat bertemu Soekarno, Azis Saleh menceritakan permasalahan Keppres yang sudah ditandatangani tersebut.
Mengetahui ada rencana buruk tersebut, Soekarno lalu memerintahkan agar Keppres tersebut tidak disiarkan.
Keppres tersebut akhirnya tidak diumumkan pada berita negara, dan segera diganti dengan Keppres baru, Nomor 238 Tahun 1961 tertanggal 20 Mei 1961.
Keppres baru inilah yang menjadi dasar terbentuknya organisasi Pramuka Indonesia. Husein Mutahar juga ditunjuk untuk menciptakan lagu "Hymne Pramuka".
Setelah tamat dari MULO B (1934) dan AMS A-I (1938), H Mutahar sempat mengenyam pendidikan selama satu tahun di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (1946-1947).
Dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 10 Juni 2004, pada 1945, Mutahar bekerja sebagai Sekretaris Panglima Angkatan Laut RI di Yogyakarta.
Selanjutnya, pada 1947, ia menjadi pegawai tinggi Sekretariat Negara di Yogyakarta.
Terakhir, ia menjabat sebagai Penjabat Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri (1974), setelah dipercaya sebagai Duta Besar RI di Vatikan (1969-1973).
Mutahar meninggal dunia pada 9 Juni 2004 dan dimakamkan di Pemakaman Jeruk Purut, Jakarta Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.