Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga: Tentu yang Sudah Bekerja Keras Mendapatkan Hal Khusus...

Kompas.com - 11/08/2019, 10:21 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, partai politik yang sudah bekerja keras dalam memenangkan Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 semestinya mendapatkan porsi dalam pemerintahan ke depan.

Pernyataan Airlangga dilontarkan menyusul wacana bergabungnya Partai Gerindra ke dalam koalisi partai politik pendukung pemerintah.

"Kami punya basis bahwa koalisi itu sudah bekerja bersama-sama. Nah, tentu yang bekerja keras bersama-sama mendapatkan hal khusus dalam membangun perekonomian Indonesia ke depan," ujar Airlangga di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (11/8/2019).

Baca juga: Waketum Gerindra Arief Poyuono ke Istana, Makan Siang dengan Moeldoko

Soal kehadiran Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Kongres PDI-P kemarin yang dihubung-hubungkan dengan isu tersebut, Airlangga memandang, tidak ada yang spesial.

Bahkan meskipun Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dalam acara itu beberapa kali menyebut nama Prabowo, Airlangga merasa, hal itu bukan sebuah hal yang luar biasa.

"Biasa aja. Karena itu kan namanya tergantung tuan rumah," kata Airlangga.

Saat ini, Airlangga memilih untuk enggan berandai-andai mengenai kemungkinan Gerindra bergabung dalam koalisi partai politik pendukung pemerintahan.

Airlangga masih ingin melihat perkembangan politik ke depan.

"Tentu kami lihat. Kami tidak berandai-andai, karena ini berbasis pada komunikasi," kata Airlangga.

Baca juga: Kalla Nilai Sulit Gerindra Masuk Koalisi Tanpa Persetujuan Partai Lain

Ia menegaskan, koalisi pemerintahan sepenuhnya merupakan hak prerogatif Jokowi. Golkar pun terbuka terhadap pembahasan koalisi partai politik di dalam pemerintahan tersebut.

Wacana merapatnya Partai Gerindra ke koalisi partai politik pendukung pemerintah muncul setelah Pemilu 2019 usai dan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dinyatakan sebagai pemenang.

Isu itu semakin menguat setelah Ketua Umum Gerindra sekaligus rival Jokowi dalam Pilpres 2019 Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di kediaman Megawati, di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2019) lalu.

Dalam Kongres V PDI-P di Bali, Prabowo pun kembali hadir di tengah-tengah acara. Kehadiran Prabowo mendapatkan sambutan hangat dari kader PDI-P.

Namun, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menegaskan, sampai saat ini partainya belum memutuskan apakah akan bergabung dengan koalisi partai politik pendukung pemerintah atau berada di oposisi.

Baca juga: Fadli Zon Tegaskan Gerindra Belum Memutuskan Oposisi atau Koalisi

Fadli hanya memastikan, apakah akan berada di dalam pemerintahan atau oposisi, partainya sudah mempersiapkan mekanisme masing- masing.

"Saya kira, sikap kami mengedepankan kepentingan nasional. Itu sikap kami," kata Fadli saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/8/2019).

"Bahwa nanti ada di dalam pemerintahan atau di luar pemerintahan, itu sudah ada mekanismenya, tergantung apakah kita berbuat di dalam atau lebih efektif di luar. Itu belum kami putuskan finalnya," lanjut dia.

 

Kompas TV Setidaknya itu menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Sufmi menyatakan pertemuan 2 orang yang menjadi capres di Pilpres 2019 itu sempat membahas tentang kemungkinan Gerindra membantu pemerintahan Jokowi periode kedua. Gerindra pun siap masuk kabinet jika konsep mereka diterima Jokowi. Sementara itu Presiden Joko Widodo di sela-sela Kongres PDI Perjuangan di Bali menyatakan dirinya mengisyaratkan adanya potensi masuknya partai lain di koalisinya. Untuk itu Jokowi akan membahasnya dengan parpol-parpol pengusungnya di pilpres. Akankah kehadiran prabowo di Kongres PDIP dan isyarat dari Jokowi akan diwujudkan dengan masuknya Partai Gerindra di pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin? #Gerindra #JokoWidodo #PrabowoSubianto
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com