Sang pencipta lagu, Wage Rudolf Supratman, sebenarnya menulis "Indonesia Raya" dalam tiga bait (stanza).
Dari ketiga stanza itu, tidak dapat dipungkiri bahwa stanza yang pertama jauh lebih populer dan dihafal penduduk Indonesia jika dibandingkan dengan stanza kedua dan ketiga.
Stanza pertama menjelaskan tentang kebangkitan bangsa Indonesia, stanza yang kedua menjelaskan tentang kedaulatan bangsa, dan stanza yang terakhir menjelaskan tentang kemakmuran dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Banyak tokoh yang menuturkan lagu "Indonesia Raya" untuk kali pertama ditampilkan hanya dengan gesekan biola, tanpa lirik teks yang disuarakan.
Diberitakan Kompas.com (16/06/2009), biola tersebut diletakkan di salah satu ruangan di museum yang berlokasi di Jalan Kramat Raya Jakarta, lengkap dengan keterangan serta berbagai foto pendukung tentang sejarah alat musik tersebut.
Baca juga: Fakta 17 Agustus, dari Mesin Ketik Nazi hingga Mikrofon Kemerdekaan
Kepala Museum Sumpah Pemuda Agus Nugroho mengatakan, biola tersebut memiliki nilai sejarah yang berkaitan dengan Sumpah Pemuda.
"Biola ini menjadi alat musik pengiring saat lagu Indonesia Raya pertama kali diperdengarkan pada Kongres Pemuda kedua pada tahun 1928," katanya.
Biola model Amatus itu memiliki panjang 36 cm, lebar sisi terpanjang 20 cm dan sisi terpendek 11 cm, serta tebal sisi terlebar 6 cm dan terpendek 4,1 cm. Adapun panjang leher biola tersebut 37,2 cm serta penggesek dengan panjang 71,2 cm.
Di dalam tubuh biola tersebut, tertulis identitas serta alamat pembuatnya, yakni Nicolaus Amatus Fecit in Cremona 6.
Biola dengan dua lubang berbentuk S di bagian tubuhnya tersebut terbuat dari tiga jenis kayu berbeda, masing-masing kayu Cyprus atau Jati Belanda, Maple Italia, serta Eboni.
Menurut Agus, biola tersebut masih dapat digunakan dengan baik. Bahkan biola itu pernah dua kali dimainkan oleh Idris Sardi saat peringatan Sumpah Pemuda pada tahun 2005 dan 2007.
Meski telah tiada, jasa-jasa WR Supratman akan selalu abadi.
Dirgahayu Republik Indonesia, MERDEKA!!
(Sumber: Kompas.com/Achmad Faisal, Nazar Nurdin, Citra Senjaya, Andi Muttya Keteng Pangerang)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.