Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasatwil yang Gagal Tangani Karhutla Bisa Dicopot dari Jabatannya

Kompas.com - 09/08/2019, 19:15 WIB
Devina Halim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mabes Polri akan menindak tegas kepala satuan wilayah (Kasatwil) yang gagal menangani kebakaran hutan dan lahan di wilayahnya sendiri.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, salah satu bentuk penindakan tegas itu, bahkan hingga pencopotan sebagai kepala satuan wilayah.

"Indikatornya ketika terjadi kebakaran masif, bukan hanya di beberapa titik, tapi di satu kabupaten itu boleh dikatakan ada sekian ratus titik. Sementara para kasatwil itu terbukti tidak melakukan langkah-langkah secara masif, baik menggerakkan sumber daya yang dimiliki," kata Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (8/8/2019).

"Kemudian tidak berkoordinasi dengan aparat terkait TNI, pemerintah daerah, satgas-satgas lainya yang terlibat dalam pemadaman itu. Selain itu, juga ketika kalau sudah masif (kebakaran hutan dan lahan) tidak menegakkan hukum atau pembiaran di situ," sambung dia.

Baca juga: Upacara HUT ke-62 Riau di Tengah Kabut Asap Karhutla, Peserta Pakai Masker

Saat ini, meskipun ada beberapa titik dilanda kebakaran hutan dan lahan, namun Dedi memastikan, belum ada kepala satuan wilayah yang dicopot dari jabatannya. Menurut dia, penanganan yang dilakukan mereka masih terbilang baik.

Sejauh ini, lanjut Dedi, kepolisian total sudah menetapkan 23 orang sebagai tersangka atas kasus kebakaran hutan dan lahan pada sejumlah wilayah. Sebagian besar tersangka ditangani Polda Riau.

Menurut Dedi, mereka melakukan pembakaran demi membuka lahan baru. Meski demikian, kepolisian tetap mencari kemungkinan aksi para tersangka itu bekerja sama dengan pihak korporasi.

Baca juga: Satu Perusahaan Kebun Sawit di Riau Ditetapkan Tersangka Karhutla

Untuk mencegah kejadian tersebut terus terulang, polisi bekerja sama dengan TNI dan pemerintah daerah.

Kepolisian berharap mereka menggelar sosialisasi agar masyarakat membuka lahan dengan cara selain dibakar. Pemerintah juga diharapkan mengajarkan pola baru sebagai cara alternatif membuka lahan.

"Pemerintah juga mencari pola-pola baru, mengajarkan masyarakat untuk bagaimana cara membuka lahan yang istilahnya lebih ramah lingkungan, tidak harus melakukan pembakaran-pembakaran seperti itu," ungkap Dedi.

 

Kompas TV Selama bulan Juli hingga Agustus 2019 terjadi tren naik dan turun kebakaran hutan dan lahan pada puncak musim kemarau di Indonesia, namun demikian masih ada ratusan titik panas yang terpantau. Apakah instruksi Presiden Joko Widodo agar Kapolri dan Panglima TNI mencopot jabatan jajarannya yang gagal mengatasi kebakaran lahan dan hutan di wilayahnya sudah sewajarnya. Apakah instruksi ini efektif? dan apa masalah utama dari kebakaran lahan dan hutan yang menahun ini? Sapa Indonesia Pagi akan membahasnya bersama Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Manajer Kampanye Keadilan Iklim Walhi Yuyun Harmono dan Gubernur Riau Syamsuar. #Karhutla #JokoWidodo #Kapolri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DPP PKB Gelar Karpet Merah Menyusul Kabar Rencana Kedatangan Prabowo

DPP PKB Gelar Karpet Merah Menyusul Kabar Rencana Kedatangan Prabowo

Nasional
Momen Prabowo Guncangkan Badan Anies Sambil Tertawa Usai Jadi Presiden Terpilih

Momen Prabowo Guncangkan Badan Anies Sambil Tertawa Usai Jadi Presiden Terpilih

Nasional
Prabowo: Saya Akan Berjuang untuk Seluruh Rakyat, Termasuk yang Tidak Memilih Saya

Prabowo: Saya Akan Berjuang untuk Seluruh Rakyat, Termasuk yang Tidak Memilih Saya

Nasional
PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Singgung Debat Capres yang Panas, Prabowo: Kita Tetap Satu Keluarga Besar

Singgung Debat Capres yang Panas, Prabowo: Kita Tetap Satu Keluarga Besar

Nasional
Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

Nasional
KPK Sebut Hakim Itong Mulai Cicil Bayar Uang Denda dan Pengganti

KPK Sebut Hakim Itong Mulai Cicil Bayar Uang Denda dan Pengganti

Nasional
Tak Seperti PKB-PKS, Nasdem Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Tak Seperti PKB-PKS, Nasdem Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Resmi Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Sapa Anies-Cak Imin: Yang Saya Cintai...

Resmi Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Sapa Anies-Cak Imin: Yang Saya Cintai...

Nasional
Prabowo-Gibran Ditetapkan Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Tepuk Tangan Bergema Berulang Kali

Prabowo-Gibran Ditetapkan Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Tepuk Tangan Bergema Berulang Kali

Nasional
Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian akibat Stroke Capai 330.000

Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian akibat Stroke Capai 330.000

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

Nasional
KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

Nasional
PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

Nasional
Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com