Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Profesional atau Partai, LAN: Yang Penting "The Right Man on The Right Place"

Kompas.com - 09/08/2019, 12:13 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara, Lembaga Administrasi Negara (LAN) Tri Widodo Wahyu Utomo mengatakan, sosok yang ditempatkan di kabinet harus tepat sesuai dengan kemampuan yang dibutuhkan di kementerian tersebut.

Terlepas dari latar belakangnya sebagai kader partai ataupun nonpartai, menteri tersebut harus profesional dan bisa membawa instansinya ke arah lebih baik.

"Kami melihatnya partai dan nonpartai bukan dikotomi, tapi yang penting right man on the right place," kata Tri di Jakarta, Kamis (8/8/2019).

Baca juga: Menurut LAN, Ini Kriteria Kabinet Gesit dan Lincah untuk Jokowi

Tri mengatakan, dari segi usia juga tak bisa menjadi tolak ukur seseorang tersebut layak atau tidak menjadi menteri.

Ada orang yang meski umurnya masih muda, tapi gesit dan cepat tanggap mengatasi permasalahan.

Ada pula orang yang lebih senior, sudah banyak makan asam garam, jika ditempatkan di posisi yang salah, maka keilmuannya tak bisa terpakai.

Baca juga: Peneliti: Kalau Susi Tak Jadi Menteri Lagi, Banyak yang Patah Hati

"Basisnya adalah kompetensi dan pengalaman, basis pemilihan seseorang menduduki kementerian," ujar Tri.

Misalnya, kata Tri, dulu Kementerian Dalam Negeri selalu diisi jenderal sebagai pucuk pimpinan.

Kemudian, di era Presiden Joko Widodo, dipilih Tjahjo Kumolo yang merupakan kader partai PDI-P.

Baca juga: Publik Diminta Beri Waktu untuk Jokowi Susun Kabinet 2019-2024

Ternyata, Tjahjo dinilai cukup cakap menjalankan roda kemeenterian dan memiliki program yang bisa diterima masyarakat.

Selain itu, kriteria lainnya yang harus dipenuhi adalah sosok tersebut mampu diterima di internal kementerian tersebut.

"Ketika diisi orang tepat, maka mampu mendorong akselerasi kinerja," kata dia.

Profesional dianggap lebih bersih

Peneliti Litbang Kompas Toto Suryaningtyas mengatakan, Harian Kompas mempublikasi hasil jajak pendapat mengenai latar belakang menteri apa yang bisa diterima publik.

Baca juga: Jokowi Dinilai Butuh Menteri yang Lincah

Menurut dia, publik mengesankan orang yang bersih adalah dari profesional dan akademisi.

"Gambaran menteri yang ideal itu harus pintar, kapabilitas baik, dan kompeten di bidangnya dari segi ilmu dan manajerial," kata Toto.

Tak cukup soal keahliannya, lanjut Toto, orang yang ditempatkan sebagai pembantu presiden juga harus diterima secara politis.

Baca juga: Ramai-ramai Minta Jatah Menteri...

Sebab, mau tak mau mereka akan bersentuhan dengan hal politis juga selama menjabat.

Toto menambahkan, yang lebih penting yakni bagaimana orang tersebut bisa fleksibel dalam mengharmonisasikan berbagai hal dengan tujuan pengambilan kebijakan.

"Dari pertimbangan profesionalitas, kemampuan, kompetensi, pasti kabinet ini disusun berdasarkan asas efektivitas yang mampu menunjang agilability," kata Toto.

Kompas TV PDI Perjuangan menggelar kongres kelima. Dalam pidato pembukaan kongres Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri meyinggung banyak hal mulai dari strategi pilpres yang menurutnya bisa mengganggu demokrasi hingga keinginan PDI-P untuk mendapat kursi menteri yang lebih banyak dibanding parpol koalisi pendukung Jokowi lainnya. Apa saja yang dibahas dalam Kongres V PDI Perjuangan? Dan apakah posisi menteri di kabinet serta di parlemen juga dibicarakan di kongres kali ini? Untuk membahasnya sudah ada Wakil Sekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah. #KongresPDIPerjuangan #Megawati #PidatoPolitik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Ganjar-Mahfud Tegaskan Tetap pada Petitum Awal

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Ganjar-Mahfud Tegaskan Tetap pada Petitum Awal

Nasional
Tim Ganjar-Mahfud Serahkan Kesimpulan ke MK, Sebut 5 Pelanggaran yang Haruskan Pilpres Diulang

Tim Ganjar-Mahfud Serahkan Kesimpulan ke MK, Sebut 5 Pelanggaran yang Haruskan Pilpres Diulang

Nasional
3 Cara Isi Saldo JakCard

3 Cara Isi Saldo JakCard

Nasional
Waspadai Dampak Perang Israel-Iran, Said Minta Pemerintah Lakukan 5 Langkah Strategis Ini

Waspadai Dampak Perang Israel-Iran, Said Minta Pemerintah Lakukan 5 Langkah Strategis Ini

Nasional
Mahasiswa Hukum Empat Kampus Serahkan 'Amici Curiae', Minta MK Batalkan Hasil Pemilu

Mahasiswa Hukum Empat Kampus Serahkan "Amici Curiae", Minta MK Batalkan Hasil Pemilu

Nasional
MA Tolak Kasasi Bambang Kayun

MA Tolak Kasasi Bambang Kayun

Nasional
Polri: Puncak Arus Balik Sudah Terlewati, 30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

Polri: Puncak Arus Balik Sudah Terlewati, 30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Bawaslu Jawab Dalil soal Pendaftaran Gibran dan Politisasi Bansos

Serahkan Kesimpulan ke MK, Bawaslu Jawab Dalil soal Pendaftaran Gibran dan Politisasi Bansos

Nasional
Jadi Tersangka KPK, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 M

Jadi Tersangka KPK, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 M

Nasional
KPK Cegah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor ke Luar Negeri

KPK Cegah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor ke Luar Negeri

Nasional
KPK Perpanjang Masa Penahanan Dua Eks Anak Buah Gus Muhdlor

KPK Perpanjang Masa Penahanan Dua Eks Anak Buah Gus Muhdlor

Nasional
Gelar Peninjauan di Pelabuhan Panjang dan Bakauheni, Jasa Raharja Pastikan Kelancaran Arus Balik di Wilayah Lampung

Gelar Peninjauan di Pelabuhan Panjang dan Bakauheni, Jasa Raharja Pastikan Kelancaran Arus Balik di Wilayah Lampung

Nasional
Urgensi Politik Gagasan pada Pilkada 2024

Urgensi Politik Gagasan pada Pilkada 2024

Nasional
Bersama Menko PMK dan Menhub, Dirut Jasa Raharja Lepas Arus Balik “One Way” Tol Kalikangkung

Bersama Menko PMK dan Menhub, Dirut Jasa Raharja Lepas Arus Balik “One Way” Tol Kalikangkung

Nasional
Semua Korban Kecelakaan di Km 58 Tol Japek Teridentifikasi, Jasa Raharja  Serahkan Santunan kepada Ahli Waris

Semua Korban Kecelakaan di Km 58 Tol Japek Teridentifikasi, Jasa Raharja Serahkan Santunan kepada Ahli Waris

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com