"Gambaran menteri yang ideal itu harus pintar, kapabilitas baik, dan kompeten di bidangnya dari segi ilmu dan manajerial," kata Toto.
Tak cukup soal keahliannya, lanjut Toto, orang yang ditempatkan sebagai pembantu presiden juga harus diterima secara politis.
Baca juga: Ramai-ramai Minta Jatah Menteri...
Sebab, mau tak mau mereka akan bersentuhan dengan hal politis juga selama menjabat.
Toto menambahkan, yang lebih penting yakni bagaimana orang tersebut bisa fleksibel dalam mengharmonisasikan berbagai hal dengan tujuan pengambilan kebijakan.
"Dari pertimbangan profesionalitas, kemampuan, kompetensi, pasti kabinet ini disusun berdasarkan asas efektivitas yang mampu menunjang agilability," kata Toto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.