JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Grand Kartech Kenneth Sutardja menganggap Karunia Alexander Muskitta membawa musibah bagi dirinya dan keluarga.
Menurut Kenneth, ia menggunakan jasa Alexander sebagai penghubung ke PT Krakatau Steel karena dia memiliki kemampuan pemasaran yang baik dalam memasarkan produk-produk Grand Kartech di Krakatau Steel.
Ia tak bermaksud menjadikan Alexander untuk menyuap pejabat Krakatau Steel, demi mendapatkan proyek. Khususnya menyuap Direktur Produksi dan Teknologi PT Krakatau Steel, Wisnu Kuncoro.
"Saya sangat terkejut dan sedih setelah mengetahui apa yang dilakukan Saudara Alex yang pada akhirnya membawa musibah kepada saya dan keluarga. Karena sepengetahuan saya, saya memberikan uang sebesar Rp 45 juta dan 4.000 dolar Amerika Serikat tersebut sebagai bentuk komisi kepada Alexander Muskitta," kata dia saat membacakan nota pembelaan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (8/8/2019).
Komisi yang dimaksud Kenneth terkait kontribusinya sebagai marketing freelance di Grand Kartech.
Ia juga tidak menduga sebagian uang tersebut, sebesar Rp 20 juta, diberikan oleh Alexander sebagai kado pernikahan putri Wisnu.
Menurut dia, tindakan Alexander di luar pengetahuannya.
"Hal ini terjadi karena ketidaktahuan dan kepolosan saya yang tidak berhati-hati dalam bertindak dan tidak menyangka hal tersebut pada akhirnya memberikan dampak yang sangat buruk bagi kehidupan saya. Oleh karena itu saya sungguh menyesal atas kejadian tersebut," ujarnya.
Baca juga: Terdakwa Penyuap Direktur PT Krakatau Steel Dituntut 2 Tahun Penjara
Dalam kasus ini, Kenneth Sutardja dituntut 2 tahun penjara dan denda Rp 100 juta subsider 6 bulan kurungan oleh jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kenneth Sutardja dianggap terbukti menyuap Direktur Produksi dan Teknologi PT Krakatau Steel Wisnu Kuncoro. Ia dianggap terbukti menyuap Wisnu Rp 101,5 juta.
Menurut jaksa, pemberian uang kepada Wisnu melalui perantara, Karunia Alexander Muskita. Adapun, pemberian uang itu dengan maksud agar Wisnu memberikan persetujuan pengadaan 2 unit boiler kapasitas 35 ton.