Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laode M Syarif: Lulus Alhamdulillah, Enggak Lulus Alhamdulillah Juga

Kompas.com - 08/08/2019, 17:40 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif mengungkapkan perasaannya mengenai seleksi calon pimpinan KPK yang sedang diikutinya saat ini.

"Saya tidak optimistis, tidak pesimistis. Jadi ya biasa saja. Lulus alhamdulillah, enggak lulus alhamdulillah juga," ujar Laode ketika ditemui di sela istirahat proses seleksi profile assessment di Gedung Lemhanas, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2019).

Perasaannya ini disebabkan Laode sudah mengetahui dinamika sebagai pimpinan KPK. Termasuk kesulitan-kesulitan yang ia hadapi.

Dengan demikian, Laode tidak memiliki perasaan yang menggebu-gebu untuk dapat menempati posisi pimpinan KPK.

Baca juga: Cerita Laode Syarief Kerjakan Soal Tes Psikologi Seleksi Calon Pimpinan KPK

Soal tahapan seleksi yang sedang dijalaninya, Laode mengaku, tidak menemui kendala berarti. Tingkat kesulitan yang dirasakannya pun relatif sama dengan tes capim KPK yang pernah ia ikuti sebelumnya.

"Cuma dulu enggak ada wawasan kebangsaan. Wawasan kebangsaan ini misalnya bagaimana meletakkan hubungan KPK dengan kelembagaan pemerintahan yang lain," terang dia.

Dalam tahap profile assessment hari ini, setiap peserta diminta menulis apa saja yang akan dikerjakan apabila terpilih menjadi pimpinan KPK.

Pada hari kedua profile assessment, Jumat (9/8/2019) besok, gagasan itu akan didiskusikan di antara sesama calon pimpinan KPK. Demikian pula gagasan peserta lainnya.

Namun, pria kelahiran 16 Juni 1965 itu mengaku, tidak menyiapkan apapun untuk diskusi besok.

"Yang didiskusikan besok, yang ditulis hari ini. Jadi, tidak perlu mempersiapkan apa-apa. Biasa saja. Apa yang kita tulis nanti didiskusikan di dalam kelompok," kata dia.

Baca juga: INFOGRAFIK: Rangkaian Seleksi Calon Pimpinan KPK 2019-2023

Laode M. Syarif sendiri merupakan Wakil Ketua KPK periode 2015-2019.

Ia memulai karier di almamaternya sendiri, yakni Universitas Hasanuddin Makassar sebagai dosen.

Sebelum menjadi petinggi KPK, Laode yang juga seorang pengacara merupakan ahli kurikulum dan pendidikan hukum lingkungan hidup di Mahkamah Agung dan Anggota Lingkungan hidup IUCN.

Dedikasinya untuk KPK dan pemberantasan korupsi tergolong tinggi hingga membuatnya sempat diteror dan diintimidasi oleh orang yang tidak bertanggung jawab. 

 

Kompas TV Proses seleksi calon pimpinan KPK memasuki babak baru. Sebanyak 40 nama telah berhasil lolos dan akan mengikuti tahap selanjutnya. Bagaimana pansel menjaring 40 nama tersebut? Apakah 40 nama tersebut telah sesuai dengan ekspektasi masyarakat? Simak dialognya dengan anggota pansel KPK, Hamdi Muluk, dan koordinator divisi hukum dan peradilan ICW sekaligus anggota koalisi masyarakat sipil Kawal Capim KPK, Tama S Langkun berikut ini. #CapimKPK #PimpinanKPK #SeleksiCapimKPK
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com