Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selidiki Penyebab Blackout, Tim Gabungan akan Bekerja Selama Dua Pekan

Kompas.com - 08/08/2019, 16:58 WIB
Devina Halim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, tim investigasi gabungan yang bertugas menelusuri penyebab padamnya listrik beberapa waktu lalu, akan bekerja selama dua pekan.

"Waktu tim bekerja dua minggu, dibagi menjadi dua tahap. Minggu pertama, kalau sudah berhasil melakukan asesmen apa yang menjadi penyebab awal terjadinya blackout, nanti akan disampaikan dulu," ungkap Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (8/8/2019).

Baca juga: Soal Blackout, Pengamat: Jangan Cuma Salahkan PLN

Setelah itu, hasil investigasi secara komprehensif baru akan disampaikan di pekan kedua masa kerja tim tersebut.

Tim investigasi itu sendiri telah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) di tower transmisi di daerah Gunung Pati, Semarang, Jawa Tengah pada Selasa (6/8/2019).

Sejauh ini, tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polri menemukan adanya lompatan listrik dan pohon yang terbakar.

"Dari hasil tim labfor di TKP, yang di unit pembagian beban Ungaran itu sudah diteliti. Dugaan sementara, ada flash, betul. Kemudian ada loncatan listrik itu betul. Kemudian pohon yang terbakar itu juga betul," tutur dia.

Tim kemudian akan meneliti 225 pembangkit di sepanjang jalur tower tersebut hingga ke Jakarta, sekaligus memeriksa sejumlah saksi di lokasi-lokasi tersebut.

Dedi menambahkan, selain dari unsur Labfor Polri, tim investigasi juga melibatkan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Inafis, dan sejumlah saksi ahli dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, ESDM, Institut Pertanian Bogor (IPB), dan seorang pakar kelistrikan bernama Rizal.

Pelibatan dari sejumlah unsur tersebut dimaksudkan agar investigasi penyebab padamnya listrik menjadi lebih komprehensif.

"Itu dalam rangka untuk mendalami proses kelistrikan dan tidak menutup kemungkinan apakah dalam proses investigasi ini ditemukan bentuk pelanggarannya, baik pidana, administrasi, ataupun pelanggaran lainnya," lanjut Dedi.

Baca juga: Tim Polri-PLN Mulai Investigasi Penyebab Blackout di Jawa-Bali

Sebelumnya, Berdasarkan informasi sementara yang didapatkan pihak kepolisian, pemadaman listri di hampir seluruh Jawa dan Bali, Minggu lalu, disebabkan oleh kerusakan pada tower transmisi di daerah Gunung Pati.

Dugaan sementara adalah terdapat pohon yang melewati batas ketinggian sehingga menyebabkan flash atau lompatan listrik.

"Sementara sudah ada empat orang saksi yang merupakan petugas. Mereka belum diminta keterangan secara pro justicia ya, baru interview dan wawancara untuk mengetahui penyebab utama terjadinya blackout," kata Dedi.

Apabila didasarkan pada dugaan sementara, kepolisian belum menemukan adanya unsur kesengajaan atau sabotase. Meski demikian, kepolisian tetap akan teliti dalam melakukan investigasi.

"Masih belum mengarah ke situ (kesengajaan). Itu nanti akan diperiksa semuanya, akan diminta keterangan dari mulai yang ada di PT Ungaran, kemudian beberapa saksi, kemudian yang ada di pusat," tutur Dedi.

 

Kompas TV Setelah mempertanggungjawabkan pemadaman listrik kepada Presiden Jokowi, Senin (5/8), hari ini Komisi VII DPR akan memanggil dan bertemu jajaran direksi PLN. Sementara, selain PLN menjanjikan investigasi penyebab blackout, polisi juga turun tangan menyelidiki penyebab padamnya listrik di lapangan. Bagaimana pertanggungjawaban atas kejadian padamnya listrik yang hingga hari ini masih terus terjadi? Apa kompensasi bagi masyarakat yang terdampak pemadaman ini? Simak dialonya dengan anggota Komisi VII DPR Abdul Kadir Karding, analis kelistrikan dari Institute for Essential Services Reform Fabby Tumiwa, dan analis kebijakan publik Agus Pambagio. #JakartaMatiListrik #MatiListrik #MatiLampu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com