Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OTT KPK, Komisioner Sebut Satu Orang Belum Ditangkap, Sedang Kongres di Bali

Kompas.com - 08/08/2019, 14:25 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA. KOMPAS.com — Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Mawarta menyebutkan nama 11 orang yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) pada Rabu (7/8/2019) malam akan dirilis malam ini.

Selain ke-11 orang tersebut, satu orang lain diketahui merupakan anggota DPR dari Komisi VI.

Namun, menurut Alex, yang bersangkutan belum ditangkap oleh KPK karena sedang melaksanakan kongres di Bali.

"Detail saya tidak tahu, tapi katanya sedang kongres di Bali. Entah kongres atau acara lain saya tidak tahu," ujar Alex di Gedung Lemhanas, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2019).

Baca juga: 4 Fakta OTT Terkait Impor Bawang Putih oleh KPK

Ia mengatakan, informasi yang ia terima hingga saat ini baru sebatas itu.

Saat ini, di Bali memang sedang digelar Kongres V PDI Perjuangan (PDI-P) hingga 10 Agustus.

Namun, apakah benar anggota DPR yang dimaksud adalah dari partai tersebut, Alex mengaku tidak mengetahuinya.

"Yang jelas 11 orang diamankan hingga tadi pagi, satu orang belum karena katanya lagi di Bali. Tidak disebutkan dari fraksi apa," kata dia.

Baca juga: Selain Transaksi Rp 2 Miliar, KPK Temukan Dollar AS Saat OTT di Jakarta

Seperti diketahui, KPK melakukan OTT terhadap pejabat negara di Jakarta, Rabu (7/8/2019) pukul 21.30 WIB.

Menurut Alex, OTT tersebut dilakukan berkaitan dengan kasus impor hortikultura.

"Betul tadi malam mulai jam 21.30 ada giat di Jakarta, 11 orang sudah diamankan di Gedung KPK," ujar Ketua KPK Agus Rahardjo lewat keterangan tertulis, Kamis (8/8/2019).

Baca juga: OTT, KPK Duga Uang Akan Diberikan ke Anggota DPR yang Tangani Bidang Ini

Agus menyampaikan, 11 orang tersebut terdiri dari unsur swasta, pengusaha importir, sopir, dan orang kepercayaan anggota DPR. 

Namun, Agus tidak merinci siapa orang kepercayaan anggota DPR tersebut.

"KPK sebelumnya menerima informasi akan terjadi transaksi terkait dengan rencana impor bawang putih ke Indonesia. Setelah kami cek di lapangan, diketahui ada dugaan transaksi menggunakan sarana perbankan," tutur Agus.

"Tim KPK mengamankan bukti transfer sekitar Rp 2 miliar. Selain itu, dari orang kepercayaan anggota DPR ditemukan mata uang asing berupa dollar AS, masih dalam penghitungan dan penelusuran," ujar dia.

Kompas TV Kongres kelima Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dimulai pada Kamis (8/8/19). Sejumlah arena tempat kongres digelar sudah siap menyambut para peserta. Arena kongres PDI Perjuangan di Hotel Grand Inna Sanur, Bali, sudah dipenuhi oleh para utusan daerah dan pimpinan pusat PDI Perjuangan. Rabu malam, kongres dibuka dengan jamuan makan malam dan pagelaran budaya dengan seni tari beragam daerah. Sejumlah pimpinan pusat partai, termasuk Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto sudah tiba di Bali. Menurut rencana, kongres dibuka oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. #KongresPDIP #PDIP #MegawatiSoekarnoputri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com