JAKARTA, KOMPAS.com - Enzo Zenz Allie (18), warga negara Indonesia keturunan Perancis yang tercatat sebagai calon taruna Akademi TNI tahun 2019 ramai diperbincangkan belakangan ini.
Enzo yang berwajah bule tersebut mengaku ingin menjadi prajurit Infanteri dan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.
Ia menyampaikan keinginan tersebut kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto secara langsung.
Cuplikan percakapan Enzo dan Hadi itu terekam dalam video yang viral di media sosial.
Dalam video tersebut, keduanya bahkan sempat berbicara dalam bahasa Perancis. Di sela percakapan itu, Hadi juga menanyakan "Kamu ingin jadi apa?" kepada Enzo.
Dengan lantang, Enzo menjawab, "Siap, infanteri komando!" dengan tatapan tajam.
Enzo disebutkan pindah ke Indonesia pada umur 13 tahun. Ia lahir dan tinggal di Paris, Perancis.
Enzo pun menguasai beberapa bahasa, di antaranya Bahasa Indonesia, Perancis, dan Inggris. Bahkan, menurut keterangan dari pihak TNI, Enzo juga lancar membaca Al Quran.
Kabar tak sedap
Setelah video itu viral, Enzo diterpa kabar tak sedap. Salah satu akun Facebook mengunggah informasi mengenai latar belakang Enzo.
Dalam unggahan tersebut, pemilik akun itu mengaku melakukan penelusuran terhadap akun media sosial milik Enzo maupun ibunya, Siti Hajah Tilaria.
Baca juga: Menhan Minta TNI Berhentikan Enzo Zenz Jika Terbukti Dukung Khilafah
Setelah melakukan penelusuran, pemilik akun mengungkapkan bahwa Enzo dan ibunya diduga simpatisan organisasi terlarang di Indonesia, Hizbut Thahrir Indonesia ( HTI).
"Penasaran dengan sosok Enzo Ellie. Remaja blasteran Indonesia-Prancis yang viral karena lolos jadi anggota TNI. Iseng nyari akun FB-nya, wah ngeri-ngeri sedap juga rupanya. Anak ini bersama ibunya yang bernama Hadiati Basjuni Ellie terindikasi kuat sebagai simpatisan HTI. Pendukung khilafah dan anti pemerintah. Kalau ayahnya sendiri yang berkebangsaan Perancis, menurut informasi telah wafat. Bukan apa-apa, sekedar kewaspadaan saja. Jangan sampai TNI 'memelihara' anak ular," tulis akun tersebut.
TNI dalami info
Ketika ditanya mengenai unggahan tersebut, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal Sisriadi mengatakan, pihaknya akan mendalami informasi itu.
"Terima kasih informasinya, kami sedang mendalami," kata Sisriadi ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (7/8/2019).
Baca juga: Kepala Pesantren Jamin Enzo, Taruna Akmil Keturunan Perancis Tak Terpapar Radikalisme
Meski demikian, Sisriadi menegaskan bahwa TNI memiliki sistem seleksi yang ketat.
Bahkan, ketika seseorang baru mau memasuki rekrutmen tahap awal, TNI akan menelusuri latar belakangnya terlebih dahulu.
"Dalam sistem seleksi TNI ini, kita ada namanya seleksi mental ideologi. Itu seleksi yang pertama ada pertanyaan tertulis. Kita juga telusuri aktivitas dia di media sosial, terus diadakan wawancara," ujar Sisriadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.