Selain bertugas menjaga keamanan, prajurit TNI ditempatkan di sana untuk membantu pembangunan infrastruktur sesuai kebijakan pemerintah.
"Keberadaan pasukan TNI di Nduga bukan untuk menakut-nakuti rakyat. Tugas mereka adalah membangun infrastruktur perhubungan darat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Nduga," ujar Sisriadi saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/8/2019).
Selain itu, sebagian pasukan TNI membantu polisi mengejar pelaku pembunuhan puluhan pekerja proyek jembatan PT Istaka Karya. Diduga, pelaku masih bersembunyi di wilayah Nduga.
Kata Polri
Polri pun membantah bahwa operasi militer di Nduga berdampak pada terbatasnya akses pendidikan di wilayah tersebut.
Baca juga: Diminta Tarik Personel dari Nduga, Polri: Bupati Harusnya Sinergis
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menilai bahwa kepala daerah di wilayah tersebut seharusnya mendukung keberadaan TNI-Polri yang sedang menjalankan fungsi pengamanan.
"Tidak benar, pernyataan bupati tersebut tidak mendasar. Seharusnya bupati dukung keberadaan TNI-Polri di sana, harus bersinergi untuk memberikan perlindungan, pelayanan kepada masyarakat," ujar Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (6/8/2019).
Polri mengklaim bahwa kehidupan sosial masyarakat di Nduga cukup kondusif.
"Kehidupan sosial di sana cukup kondusif. Sekolah ada, pasar tetap ada. Kebutuhan dasar masih tetap bisa terpenuhi," kata dia.
Maka dari itu, Dedi menegaskan, keberadaan TNI-Polri di daerah tersebut akan dipertahankan untuk memberi pelayanan kepada masyarakat setempat, menjamin keamanan di wilayah Nduga, sekaligus pembangunan Trans-Papua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.