Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Kabar Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia?

Kompas.com - 07/08/2019, 08:06 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

"Tapi ini tidak mudah," ujar dia.

Ia mengatakan, ada beberapa tataran dalam poros maritim dunia yang ingin dicapai. Menurut dia, poros maritim harus diletakkan dalam kebijakan politik di Indonesia yang lebih luas.

Sebab, gagasan poros maritim ini juga tercipta dari keyakinan tentang letak geografis, strategis, dan ekonomi Indonesia.

"Kita berelasi dengan banyak negara yang 70 persennnya berkaitan dengan ekonomi. Gagasan jati diri bangsa ini tidak dilangsungkan begitu saja tanpa ada konsep dan kerja teknokratis," kata Jaleswari. 

Oleh karena itu, muncullah 5 hal yang tercantum dalam Perpres 16 Tahun 2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia sebagai bagian dari pelaksanaan poros maritim.

Persoalan poros maritim ini juga dikatakannya, tidak berasal dari ide Presiden Jokowi saja, tetapi ada pembicaraan panjang sejak dari presiden-presiden sebelumnya.

Pihaknya pun sudah memetakan, apa saja yang menjadi perhatian, kendala, dan jawaban tentang bagaimana membangun negara maritim yang kuat.

"Persoalannya, penting membicarakan tentang bagaimana kepemimpiann dan koordinasi itu tidak lagi jadi batu sandungan dan dapat mengimplementasikan gagasan yang besar-besar itu," pungkas dia.

Potensi Indonesia 

Peneliti Habibie Center Muhammad Arif menyebutkan bahwa poros maritim dunia akan menjadi salah satu potensi Indonesia untuk memiliki model diplomatik yang unik.

Hal tersebut dikarenakan selama ini, kata dia, Indonesia dikenal sebagai negara yang taat terhadap hukum internasional.

"Ini (poros maritim dunia) jadi nilai strategis Indonesia sebagai negara kepulauan. Indonesia punya posisi strategis untuk mengundang negara lain berinteraksi dan jadi modal diplomatik yang unik," ujar Muhammad Arif. 

Ia menuturkan, poros maritim dunia dapat memperluas jaringan Indonesia untuk berbicara dan mengajak negara-negara lain menyelesaikan konflik.

"Poros maritim dunia memberikan modalitas diplomatik untuk meneruskan tradisi Indonesia di ASEAN dan untuk menjadi intelektual leader di ASEAN," kata dia.

Baca juga: Poros Maritim Baru Sumbang 7 Persen ke PDB Indonesia

Tidak hanya itu, poros maritim dunia juga dinilainya menjadi pintu masuk bagi Indonesia untuk berinteraksi dengan negara-negara lain dalam kepentingannya.

Sebab, kata dia, poros maritim dunia memberi kejelasan dalam konteks hubungan antar negara.

Terlebih, negara-negara di dunia selalu khawatir jika negara lainnya tidak terprediksi untuk dapat membangun hubungan diplomatik.

Indonesia mendapat kesempatan menjadi negara terprediksi dengan menjadi poros maritim dunia yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2014 lalu.

"Saat Jokowi mengeluarkan narasi poros maritim dunia, negara lain bisa melihat apa yang direncanakan Indonesia ke depan," kata dia.

"Karena Indonesia mengeluarkan poros maritim dunia, dia ada pada posisi tawar yang lebih baik untuk meminta negara lain yang tidak transparan untuk mengeluarkan dokumen tertentu," ucap Arif. 

Saat Jokowi baru mencanangkan Indonesia menjadi poros maritim dunia, banyak dokumen yang menyebut rencana tersebut dengan berbagai macam sebutan, baik itu outlook, doktrin, dan lainya.

"Saya menyebutnya ini grand strategy. Jadi poros maritim dunia adalah pilihan pemerintah Indonesia untuk mewujudkan kepentingan nasional," ujar dia.

Sebagai grand strategy, kata dia, poros maritim dunia adalah sebuah terobosan baru.

Baca juga: Pelabuhan Tanjung Perak Akan Dibangun Tower Poros Maritim

Menurut Arif, grand startegy selalu dirumuskan dengan interaksi stategis antarnegara, antara lain dengan membuat prioritas dan tujuan nasional apa yang akan dicapai dalam jangka pendek dan jangka panjang.

Demikian juga mengenai apa yang dibutuhkan serta potensi yang dapat menggagalkan rencana tersebut.

"Kita bisa melihat cita-cita bangsa dengan poros maritim dunia. Dia bukan tujuan itu sendiri tapi pilihan pemerintahan ini untuk kepentingan nasional," ucap Arif. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com