JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Habibie Center Muhammad Arif menyebutkan bahwa visi Poros Maritim Dunia akan menjadi potensi Indonesia untuk memiliki model diplomatik yang unik.
Menurut dia, ini dikarenakan selama ini Indonesia dikenal sebagai negara yang taat terhadap hukum internasional.
"Ini (Poros Maritim Dunia) jadi nilai strategis Indonesia sebagai negara kepulauan," ujar Muhammad Arif saat menjadi pembicara Seminar Nasional bertajuk "Prospek Poros Maritim Dunia di Periode Kedua Jokowi" di Hotel Meridien, Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2019).
"Indonesia punya posisi strategis untuk mengundang negara lain berinteraksi dan jadi modal diplomatik yang unik," kata Arif.
Baca juga: Jadi Poros Maritim Dunia, Ini Tantangan Indonesia dari Luar Negeri
Poros Maritim Dunia dinilai menjadi pintu masuk bagi Indonesia untuk berinteraksi dengan negara-negara lain dalam kepentingannya.
Sebab, kata dia, Poros Maritim Dunia memberi kejelasan dalam konteks hubungan antarnegara.
Terlebih negara-negara di dunia selalu khawatir jika negara lainnya tidak terprediksi untuk dapat membangun hubungan diplomatik.
"Poros Maritim Dunia memberikan modalitas diplomatik untuk meneruskan tradisi Indonesia di ASEAN dan untuk menjadi intellectual leader di ASEAN," kata dia.
Indonesia mendapat kesempatan menjadi negara yang diproyeksikan menjadi Poros Maritim Dunia yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2014 lalu.
"Saat Jokowi mengeluarkan narasi Poros Maritim Dunia, negara lain bisa melihat apa yang direncanakan Indonesia ke depan," kata Arif.
"Karena Indonesia mengeluarkan Poros Maritim Dunia, dia ada pada posisi tawar yang lebih baik untuk meminta negara lain yang tidak transparan untuk mengeluarkan dokumen tertentu," ucapnya.
Baca juga: KKP: Penataan Ulang Poros Maritim 5 Tahun ke Depan Jadi Tantangan
Semula, saat Jokowi baru mencanangkan Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia, banyak dokumen yang menyebut rencana tersebut dengan berbagai macam sebutan. Baik itu outlook, doktrin, dan lainnya.
"Saya menyebutnya ini grand strategy. Jadi Poros Maritim Dunia adalah pilihan pemerintah Indonesia untuk mewujudkan kepentingan nasional," ujar dia.
Sebagai grand strategy, kata dia, Poros Maritim Dunia adalah sebuah terobosan baru.
Menurut dia, grand strategy selalu dirumuskan dengan interaksi stategis antar-negara, antara lain dengan membuat prioritas dan tujuan nasional apa yang akan dicapai dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Ini termasuk juga apa yang dibutuhkan serta potensi yang dapat menggagalkan rencana tersebut.
"Kita bisa melihat cita-cita bangsa dengan Poros Maritim Dunia. Dia bukan tujuan itu sendiri tapi pilihan pemerintahan ini untuk kepentingan nasional," kata Arif.
Baca juga: Indonesia Belum Bisa Jadi Poros Maritim Dunia, Ini Kendalanya
Dalam perjalanan pemerintahan Jokowi selama lima tahun periode pertamanya, visi Poros Maritim Dunia diwujudkan dalam berbagai kebijakan.
Kebijakan tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan ekonomi sekaligus memperkuat pertahanan dan keamanan laut Indonesia.
Adapun visi tersebut bertumpu pada tujuh pilar utama, yakni maritim dan sumber daya manusia; pertahanan laut, keamanan, penegakan hukum, dan keselamatan di laut; tata kelola kelautan; ekonomi dan infrastruktur laut; pengelolaan tata ruang maut dan perlindungan lingkungan; budaya maritim; dan diplomasi maritim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.