JAKARTA KOMPAS.com - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Kiai Haji Maimun Zubair ternyata tidak hanya dikenal sebagai sosok ulama kharismatik yang dihormati.
Staf Khusus Presiden Bidang Keagamaan Dalam Negeri Abdul Ghaffar Rozin mengatakan, kiai yang akrab disapa Mbah Moen ini juga merupakan seorang negarawan yang konsisten memperjuangkan Islam yang harmonis dengan wacana kebangsaan.
"Mbah Moen mampu menjadi jembatan yang otoritatif soal Islam dan kebangsaan. Beliau perjuangkan dengan sepenuh hati," ujar Gus Rozin kepada Kompas.com, Selasa (6/8/2019).
Bahkan, kata Gus Rozin, Mbah Moen adalah orang yang pertama kali membuat lelucon mengenai singkatan dari PBNU, yang juga memuat dasar negara.
"Beliau yang pertama kali dengan bercanda membuat singkatan PBNU menjadi Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Undang-Undang Dasar 1945," ucap Gus Rozin.
Baca juga: Maimun Zubair Wafat, Ini Kisah Kedekatan dengan Gus Dur hingga Masuk NU
Sikap nasionalisme mbah Moen terlihat dari pemikiran. Menurut Gus Rozin, pemahaman dan pemikiran fiqh-tafsir-tasawuf Mbah Moen sangat mengokohkan paham kebangsaan
Hal ini membuat sikap nasionalisme Mbah Moen mampu diterjemahkan ke semua level masyarakat.
Penguasaannya terhadap literatur sejarah pun sangat kuat, khususnya sejarah Islam.
"Pada berbagai majelis pengajian kitab tafsir, penjelasan Beliau tentang sejarah sangat detail dan mendalam," ucap Gus Rozin.
"Hal ini tidak lepas dari bacaan Beliau yang luas terhadap khazanah keilmuan Islam yang kaya," kata Ketua Asosiasi Pesantren Nahdlatul Ulama ini.
Baca juga: Jokowi dan Kenangan Sorban Hijau Mbah Moen