Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tahun Berpulangnya WS Rendra, Mengenang Karya dan Sosoknya...

Kompas.com - 06/08/2019, 16:16 WIB
Rosiana Haryanti,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Asosiasi tersebut mengajak Rendra untuk menghadiri seminar yang mereka selenggarakan di Melbourne pada Oktober 1972.

Tak hanya itu, kumpulan puisi karyanya juga terbit di Kuala Lumpur, Malaysia.

Buku setebal lebih dari 200 halaman tersebut berisi kumpulan puisi Rendra dari berbagai macam periode.

Baca juga: Nyanyian Puisi Jodhi Yudono, Aku, Chairil, dan Rendra

Penghargaan terhadap karyanya juga mengalir dari Akademi Jakarta berupa hadiah seni pada tahun 1975.

Mengutip Harian Kompas 23 Agustus 1975, Ketua Akademi Sutan Takdir Alisjahbana dalam sambutannya mengungkapkan pemberian hadiah tidak ditujukan kepada salah satu karya Rendra semata, namun sebagai penghagaan atas kehadirannya sebagai seniman, penyair, dramawan, dan pembaca sajak.

Kontroversi

Sosok Rendra dikenal vokal dalam menyuarakan isu-isu sosial.

Rendra pernah ditangkap bersama dengan dua orang rekannya, Azwar AN dan Maradjani Hutasuhut oleh Petugas Komando Garnisun Ibu Kota.

Selama satu malam, mereka bertiga menginap di tahanan.

Penangkapan ini terjadi saat mereka mengadakan tirakatan di jalur hijau di Jalan Thamrin tepatnya di depan Wisma Warta.

Para petugas yang ada lalu memerintahkan mereka untuk membubarkan diri.

Bahkan, Kepala Kepolisian Negara yang saat itu dijabat oleh Hoegeng.

Saat itu, ia menyatakan penangkapan Rendra dan kawan-kawannya karena acara tersebut disinyalir ditunggangi oleh pihak ketiga.

Pada Mei 1978, ia pernah ditahan oleh Laksusda Jaya.

Menurut Pangkopkamtib Laksamana Sudomo, penahanan Rendra karena seniman ini dianggap menghasut orang dengan pembacaan puisinya di Taman Ismail Marzuki.

Menurut catatan Harian Kompas, 5 Mei 1978, Laksusda Jaya Letkol Anas Malik mengatakan, Rendra melalui puisinya dapat merusaka suasana ketertiban di ibu kota.

Ia dibebaskan 5 bulan setelahnya, yakni pada 15 Oktober 1978.

Selain ditangkap, karya-karya seniman ini juga pernah dilarang.

Menurut Harian Kompas yang terbit pada 18 Oktober 1973, pementasan teater dengan cerita Matodon dan Burung Condor terpaksa dibatalkan.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com