Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Peluang Gibran-Kaesang Jadi Walikota Solo

Kompas.com - 06/08/2019, 12:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

NAMA Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, Putra Presiden Jokowi, masuk bursa calon wali kota Solo. Seberapa besar peluangnya? Mari kita kupas.

Pemilihan kepala daerah yang akan digelar pada 2020 sepertinya akan menyajikan banyak kejutan. Ada sejumlah fakta yang membuka mata banyak orang. Dunia politik kembali banjir informasi.

Setelah Piplres 2019, isu-isu politik nasional tak lagi menarik di mata publik. Politik nasional penuh intrik yang berujung pada kursi kekuasaan.

Sementara itu, pintu politik lokal yang mulai terbuka lebih menarik di mata publik. Dimulai dari hasil survei Universitas Slamet Riyadi (Unisri), Solo, yang menyebutkan bahwa popularitas Gibran berada pada posisi teratas sebagai calon wali kota.

Baca juga: Gibran dan Kaesang Masuk Bursa Calon Wali Kota Solo? Ini 5 Faktanya

Popularitasnya bahkan disebut menyamai wakil walikota Solo Achmad Purnomo yang sudah menjabat 2 periode. Popularitas Gibran dan Achmad sama-sama berada di angka 90 persen.

Popularitas kedua Putra Jokowi itu juga mengalahkan popularitas orang ketiga di Kota Solo yaitu Ketua DPRD Teguh Prakosa. Popularitas Kaesang 86 persen, di atas Teguh yang bertengger di 49 persen.

"Titik lokasi survei sebanyak 96 tempat dengan jumlah responden masing-masing titik lokasi survei sebanyak 8 responden. Besaran sampel ini memenuhi kriteria tingkat signifikasi pada posisi 95 persen dengan tingkat kesalahan 4 persen," ungkap Ketua Laboratorium Kebijakan Publik UNISRI, Solo, Suwardi, pekan lalu.

Permulaan yang cukup mengejutkan. Semua tahu bahwa kedua Putra Jokowi belum punya rekam jejak politik. Jokowi juga tidak pernah berkampanye yang menonjolkan penampilkan keduanya.

Tentu saja ada yang beranggapan bahwa popularitas itu wajar karena Jokowi pernah memimpin Solo 2 periode dan sukses hingga tingkat nasional, jadi presiden.

Lalu, bagaimana peluang Gibran dan Kaesang dalam pilkada nanti?

Tiga tantangan

Setidanya ada tiga hal yang menjadi tantangan.

Pertama, keduanya butuh kendaraan politik atau partai politik dengan seluruh mesin politiknya sebagai pengusung. Sulit dibayangkan jika Putra Jokowi maju melalui jalur di luar dukungan PDI-P.

Pertanyaannya, akankah PDI-P memberi karpet merah? Jawabannya tak semudah yang dibayangkan!

Pada tataran partai, terutama bagi partai yang memiliki kader loyal, diantaranya PDI-P dan PKS misalnya, posisi pimpinan kepala daerah yang diusung tak bisa serta-merta berasal dari orang di luar partai.

Ada semacam proses "urut kacang". Seorang pimpinan di satu daerah harus memiliki kiprah dan keringat di partai. Sulit untuk mengabaikan pertimbangan ini untuk kemudian mengambil sosok dari luar partai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Nasional
Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Nasional
Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Nasional
Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak 'Online'

Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak "Online"

Nasional
Ketum Projo Nilai 'Amicus Curiae' Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Ketum Projo Nilai "Amicus Curiae" Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Nasional
Operasi Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh, Tersangka Terima Upah Rp 10 Juta per Kilogram

Operasi Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh, Tersangka Terima Upah Rp 10 Juta per Kilogram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com