Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Jokowi Ungkap Kemarahan sejak Gubernur DKI, Banting Dokumen hingga Ingin Tabok Orang

Kompas.com - 06/08/2019, 08:21 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Cara Presiden Joko Widodo dalam mengungkapkan kemarahan saat bertemu direksi PT PLN Persero pada Senin (5/8/2019) menuai sorotan publik.

Saat itu, Jokowi melakukan audiensi dengan jajaran direksi PLN atas peristiwa padamnya listrik di Jawa dan Bali sehari sebelumnya.

Bukan dengan nada tinggi, menggebrak meja, atau mengacung-acungkan telunjuk, pria asal Solo itu memilih mengekspresikan emosi melalui sederet kalimat bermakna mendalam, gesture, serta mimik wajah yang menegangkan.

Awalnya, Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani menjelaskan soal penyebab padamnya listrik di sebagian besar Pulau Jawa dan Bali. Sekitar 10 menit ia berbicara.

Setelah itu, Jokowi menanggapinya dengan berkata, "Penjelasannya panjang sekali".

"Pertanyaan saya, Bapak, Ibu, semuanya kan orang pintar-pintar, apalagi urusan listrik kan sudah bertahun-tahun. Apakah tidak dihitung, apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian sehingga kita tahu sebelumnya. Kok tahu-tahu drop," kata Jokowi.

Baca juga: Di Balik Marahnya Jokowi atas Blackout hingga Tinggalkan Kantor PLN

Jokowi mengutarakan pernyataannya dengan nada berat dan datar. Tidak tampak senyum sedikit pun di dalam momen tersebut.

"Yang paling penting, saya minta perbaiki secepat-cepatnya. Beberapa wilayah yang belum hidup segera dikejar dengan cara apa pun agar segera bisa hidup kembali," ucap dia.

"Kemudian hal-hal yang menyebabkan peristiwa besar terjadi sekali lagi saya ulang jangan sampai terulang kembali. Itu saja permintaan saya. Oke terima kasih," ujar Kepala Negara.

Seluruh pernyataan Presiden Jokowi itu diungkapkan relatif singkat. Tidak sampai dua menit.

Setelah itu, Jokowi langsung pergi meninggalkan kantor PLN. Ia menolak meladeni wawancara dengan media massa yang biasa dilakukannya setiap kunjungan.

Jokowi memang memiliki gaya tersendiri dalam mengungkapkan emosi ketika menghadapi sesuatu yang dianggapnya keterlaluan.

Berikut lima peristiwa saat Jokowi mengekspresikan emosi berdasarkan catatan pemberitaan Kompas.com:

1. Banting dokumen

Gubenur DKI Jakarta Joko Widodo menyidak loket Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Wali Kota Jakarta Timur, Jumat (18/10/2013).Fabian Januarius Kuwado Gubenur DKI Jakarta Joko Widodo menyidak loket Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Wali Kota Jakarta Timur, Jumat (18/10/2013).
Ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, amarah kader PDI Perjuangan itu pernah terekam dengan jelas oleh awak media.

Pada Jumat (18/10/2013) siang, Jokowi mengunjungi kantor Wali Kota Jakarta Timur. Ia hendak meninjau loket pelayanan terpadu satu pintu (PTSP), salah satu program andalannya.

Tiba di lantai tiga bangunan, suasana tampak sepi. Hanya ada enam PNS yang duduk tersebar di ruangan cukup luas itu. Bahkan, seorang di antaranya tertangkap mata awak media sedang bermain game di komputer.

Kepala PTSP Chusnul Chotimah yang mendampingi Jokowi tampak gelisah. Ia mengambil Jarak dengan Jokowi sambil menginstruksikan agar para PNS segera datang dan bekerja di ruangan tersebut.

Bernada setengah berbisik, Jokowi berpesan kepada salah seorang stafnya, "Mas, catat nama orang-orang ini".

Sekitar lima menit menunggu, para abdi negara itu tidak kunjung tiba. Jokowi yang saat itu memegang sebundel dokumen langsung beranjak pergi tanpa mengatakan sesuatu apa pun.

Bundelan dokumen tersebut kemudian ia banting di salah satu meja ruangan sehingga menimbulkan bunyi cukup keras, brakk!

Baca: Marah, Jokowi Lempar Bundelan Data di Kantor Wali Kota Jaktim

Tidak ada salam perpisahan dengan PNS maupun wali kota, Jokowi keluar ruangan menuju kendaraan dinasnya. Raut wajahnya tegang, tanpa senyum sedikit pun.

Saat memasuki kendaraannya, brakk. Kali ini, Jokowi membanting pintu mobilnya.

2. Gara-gara Setya Novanto

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com