Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reputasi PLN Rusak Akibat Listrik Padam, Bagaimana Mengembalikannya?

Kompas.com - 05/08/2019, 17:34 WIB
Rosiana Haryanti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peristiwa padamnya listrik di sebagian wilayah di Jawa membuat Presiden Joko Widodo mendatangi kantor PT PLN (Persero), Senin (5/8/2019).

Dalam kunjungannya, Jokowi menegur direksi dan jajaran petinggi PLN. Dia menyebut, hal ini tidak hanya merusak reputasi PLN, tetapi juga konsumen yang dirugikan.

"Saya tahu ini tidak hanya bisa merusak reputasi PLN namun, banyak hal di PLN terutama konsumen sangat dirugikan," ucap Jokowi di kantor PLN.

Ketua Umum perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) Agung Laksamana mengatakan, PLN sebagai badan publik memiliki tanggung jawab yang lebih luas dan terikat pada ketentuan Keterbukaan Informasi Publik.

Baca juga: Dinilai Lambat Sebarkan Info, Ini Harusnya Langkah PLN saat Blackout

Sehingga prosedur awal setelah krisis adalah menjelaskan komitmen serta langkah-langkah mitigasi dalam operasional agar kejadian ini tidak lagi terulang.

"Termasuk antisipasi memberikan kompensasi atas kerugian yang diakibatkan. Sehingga kembali terbangun trust dan reputasi PLN yang terjaga," ucap Agung menjawab Kompas.com, Senin (5/8/2019).

Tentu hal ini tidak dapat dilakukan segera dan instan, Agung melanjutkan, membangun kepercayaan membutuhkan proses dan kebenaran. Selain itu, PLN juga perlu membuat cara sendiri untuk untuk menemukan langkah-langkah komunikasi dengan publik.

Apalagi, setiap perusahaan memiliki cara berkomunikasi sendiri. Secara teori, sebut Agung, setiap perusahaan dan lembaga memiliki formula berbeda dalam menangani informasi terkait krisis.

Namun, secara garis besar, prinsip-prinsip yang harus dilakukan serupa, seperti proaktif, kecepatan, dan penyajian fakta dari narasumber kredibel serta konteksnya.

"Jadi secara organisasi dan juga praktisi humasnya pun harus siap menyikapi hal-hal ini. Di sini peran humas menjadi kritis baik ke eksternal maupun kepada senior manajemennya," ujar Agung.

Saat terjadinya blackout atau listrik padam secara serentak di Jakarta, Banten, dan sebagian wilayah Jawa Barat PLN tidak langsung memberikan informasi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com