JAKARTA, KOMPAS.com — Polri akan mendalami segala kemungkinan penyebab pemadaman listrik di sebagian wilayah Pulau Jawa, yang terjadi sejak Minggu (4/8/2019) siang kemarin.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengungkapkan terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan pemadaman tersebut, yaitu faktor alam, teknis, dan unsur kesengajaan.
"Yang jelas untuk dicari dulu penyebabnya. Penyebabnya bisa jadi gangguan teknis, kemudian ada human error, kemudian gangguan lain," ujar Dedi di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).
Baca juga: Warga Keluhkan Pemadaman Listrik Bergilir, Ini Kata PLN UP3 Sumedang
Ia pun menyinggung pengalaman Polri ketika menginvestigasi kasus serupa terkait ledakan pada pembangkit listrik di Suralaya, Cilegon, Banten, pada 2012.
Menurut Dedi, ada unsur kesengajaan dalam peristiwa tersebut. Pelaku pun diproses hukum.
"Ada kejadian unsur kesengajaan di situ. Ada orang lain. Ada tindak pidana," tuturnya.
Untuk mendalami penyebab pemadaman tersebut, Polri melalui Bareskrim bekerja sama dengan PLN. Tim investigasi dipimpin dari Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri.
Sementara terkait waktu investigasi, Dedi mengatakan bahwa hal itu akan menyesuaikan kondisi di lapangan.
"Sangat tergantung pada tim di lapangan, proses pembuktian masih ditelusuri. Dugaan sementara kan ada gangguan di alur SUTET Jateng, antara Pemalang dan Semarang. Faktor lain akan didalami semuanya," katanya.
Sebelumnya, Jabodetabek dan sebagian Jawa Barat serta Jawa Tengah mengalami mati listrik lebih dari enam jam. Bahkan, hingga Senin pagi ini masih ada sejumlah wilayah yang belum teraliri listrik secara normal.
Baca juga: Polri Bakal Ikut Investigasi Pemadaman Listrik PLN
Minggu sore, Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka mengatakan pemadaman listrik ini terjadi karena gangguan pada sistem transmisi.
"PLN memohon maaf atas pemadaman yang terjadi akibat gangguan yang terjadi pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV," ujar Made melalui keterangan tertulis.
"Hal ini mengakibatkan transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan dan diikuti trip seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.