JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Jokowi meminta PLN menggunakan cara apapun untuk memilihkan listrik di wilayah yang sampai saat ini masih mengalami pemadaman.
Hal ini disampaikan Jokowi saat mendatang kantor pusat PT PLN Persero di Kebayoran, Jakarta, Senin (5/8/2019).
"Yang paling penting saya minta perbaiki secepat-cepatnya, yang memang dari beberapa wilayah yang belum hidup segera dikejar dengan cara apapun agar segera bisa hidup kembali," kata Jokowi di hadapan jajaran direksi PLN.
Baca juga: Fahri Hamzah: PLN Harus Punya Mekanisme Antisipasi Pemadaman Listrik
Jokowi menegaskan, pemadaman listrik yang terjadi di wilayah Jabodetabek dan sebagian besar wilayah di Pulau Jawa sejak Minggu siang kemarin, merugikan masyarakat sebagai konsumen.
Pemadaman itu juga bisa merusak reputasi PLN.
"Bapak ibu semuanya kan orang pintar-pintar, apalagi urusan listrik dan sudah bertahun-tahun. Apakah tidak dihitung, apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian. Sehingga kita tahu sebelumnya. Kok tahu-tahu drop," kata dia.
Baca juga: PLN Siap Berikan Ganti Rugi Pemadaman Listrik, Ini Aturannya
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani menyebut pemadaman bergilir di sejumlah wilayah masih akan berlangsung sampai Senin (5/8/2019) sore nanti.
"Sampai dengan siang-sore mohon maaf bergilir masih terjadi," kata Sripeni kepada wartawan usai rapat dengan Jokowi.
Sripeni memastikan pihaknya terus bekerja menangani gangguan transmisi yang menyebabkan padamnya listrik.
Baca juga: Berapa Besaran Kompensasi Bagi Konsumen yang Kena Pemadaman Listrik PLN?
Ia berharap listrik di seluruh wilayah akan normal kembali pada malam hari nanti.
"Mudah-mudahan nanti malam ya, target itu saya mengharapkan nanti pukul 16.00 WIB ada dua unit PLTU akan masuk, jadi kira-kira 1.000 MW. Lalu PLTU-PLTU lainnya yang kapasitas 300 MW akan masuk juga, tetapi agak menjelang malam," kata dia.