BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta jajarannya terus mengedukasi masyarakat di wilayah yang rawan terjadi gempa dan tsunami agar siap ketika menghadapi bencana tersebut.
"Semuanya itu namanya ada potensi, yang namanya itu tidak bisa dihitung dan diperkirakan terutama waktunya. Oleh sebab itu, saya sudah perintahkan kepada BNPB, Menko, untuk mempersiapkan masyarakat terutama proses evakuasi dan sudah kami lakukan sekarang," ujar Jokowi, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (4/8/2019).
Baca juga: 132 Rumah di 34 Kecamatan di Sukabumi Rusak akibat Gempa Banten
Jokowi menambahkan, edukasi kesiapsiagaan menghadapi gempa dan tsunami telah dimulaii dari sekolah-sekolah di daerah yang rawan terjadi kedua bencana itu.
Menurut Jokowi, edukasi kebencanaan yang dijalankan jajarannya membuahkan hasil. Hal itu terlihat dari kesiapan masyarakat Banten mengungsi ke tempat yang lebih tinggi begitu gempa terjadi pada Jumat (2/8/2019).
Jokowi menilai, kepanikan yang muncul di tengah-tengah warga saat gempa berlangsung masih dalam batas wajar.
Sebab, meskipun panik, mereka memiliki kesadaran untuk langsung mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Baca juga: Jumlah Korban Meninggal Dunia akibat Gempa Banten Bertambah
"Di Banten itu kita melihat sebuah lompatan perbaikan yang baik, proses evakuasi itu. Bahwa kepanikan itu ada iya, namanya gempa di mana pun menyebabkan masyarakat panik, iya," ujar Jokowi.
"Yang paling penting terus dilakukan edukasi mengenai kebencanaan terutama gempa bumi yang sulit diprediksi, sulit dihitung, dan kedua tetap kita waspada," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.