BELAKANGAN ini, Jakarta kembali marak dengan berita sebagai kota dengan polusi tertinggi di dunia.
Aplikasi Airvisual semakin terkenal dan digunakan dalam keseharian warga Jakarta sekarang. Setiap ingin keluar dari rumah, kita sekarang harus dikhawatirkan dengan kualitas udara yang kita hirup. Sesuatu hal yang mungkin tidak pernah terpikirkan 10 tahun lalu.
Tetapi, polusi udara Jakarta sekarang sudah tak terhindarkan lagi. Kita bisa lihat dari ketinggian jelajah pesawat ketika ingin mendarat, Kota Jakarta sudah ditutupi polusi yang pekat dan Monas hampir tidak kelihatan lagi.
Dengan ketakutan ini, warga Jakarta sekarang sudah familiar dengan berbagai bentuk masker dari yang jenis rumah sakit hingga ke model "Darth Vader".
Presiden Jokowi telah memberikan ide yang inovatif ke Gubernur DKI Anies Baswedan yaitu mengganti transportasi publik dengan tenaga listrik.
Ide ini juga sangat baik sekali karena secara langsung akan berkontribusi dengan pengurangan emisi tetapi memerlukan pemimpin yang tangguh guna mengubah seluruh teknologi transportasi publik.
Mari kita lihat solusi yang ditawarkan oleh Gubernur DKI Jakarta adalah menanam lidah mertua seperti Surabaya.
Pertanyaannya boleh warga DKI Jakarta melakukannya karena sangat bagus tetapi apa kebijakan dari pemerintah sendiri?
Jika memang terinspirasi dari keberhasilan Tri Rismaharini, mari kita bedah lebih dalam keberhasilannya. Risma berhasil menurunkan suhu kotanya sebesar dua derajat.
Wali Kota Surabaya itu menerapkan logika sederhana, yaitu perbanyak taman kota dan di titik banyak lalu lintas, ditanam lebih banyak pohon serta tanaman penghasil oksigen.
Jadi hal besar dimulai dari melakukan hal kecil setahap demi tahap.
Dengan cara ini, akhirnya Risma berhasil meresmikan lebih dari 400 taman kota. Cara merawatnya dengan membentuk satuan gugus tugas yang dibagi per rayon dan mengikutsertakan warga sekitar.
Modal yang dikeluarkan pemerintah Surabaya Rp 10 miliar. Harga yang sangat pantas untuk menurunkan suhu kota sebanyak 2 derajat celcius.
Untuk memberi inspirasi lebih lagi, kita ambil contoh Ethiopia yang baru saja memecahkan rekor dunia dengan menanam 350 juta pohon dalam waktu sehari.
Program Green Legacy Initiative (GLI) yang dipimpin oleh Perdana Menteri Abiy Ahmed ini mengalahkan rekor India yang berhasil menanam 66 juta pohon dalam waktu 12 jam pada 2017.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.