Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Pertama Kali, Acara Wayang Kulit Akan Digelar di Istana

Kompas.com - 01/08/2019, 17:49 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya, pagelaran wayang kulit akan digelar di Istana Merdeka, Jakarta. Acara wayang kulit dengan dalang Ki Manteb Sudarsono itu akan digelar pada Jumat (2/8/2019) malam.

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan, acara wayang ini digelar sebagai salah satu acara untuk memperingati bulan kemerdekaan.

"Acara wayang kulit ini pertama kalinya digelar di Istana, dalam rangka menyambut 17-an," kata Heru kepada Kompas.com, Kamis (1/8/2019).

Baca juga: Waketum Gerindra Arief Poyuono ke Istana, Makan Siang dengan Moeldoko

Heru menjelaskan, acara itu akan dimulai pukul 19.00 WIB. Acara akan berlangsung hingga Sabtu pukul 04.00 dini hari.

Selain menampilkan wayang kulit, acara juga akan diisi hiburan dengan berbagai bintang tamu beken seperti Didi Kempot, Butet Kartaredjasa, Cak Lontong, Soimah, Den Baguse Ngarso, Kirun, Akbar, Edo Kondologit, dan Endah Laras.

"Jadi nanti setelah wayang ada hiburan dari para bintang tamu, lalu wayang lagi, kemudian hiburan lagi. Selang-seling," kata Heru.

Heru Budi Hartono  Kompas.com/Alsadad Rudi Heru Budi Hartono
Dari Rakyat Hingga Ketum Parpol

Heru memastikan, Presiden Jokowi sebagai tuan rumah akan ikut menikmati acara wayang ini. Bahkan Presiden akan memberi sambutan singkat untuk membuka acara.

Namun, Heru belum tahu apakah Presiden Jokowi akan ikut menonton sampai selesai pertunjukan atau tidak.

"Nanti kita lihat keadaan apakah Presiden nonton sampai selesai atau tidak," kata Heru.

Sementara untuk tamunya, menurut dia, pihak istana mengundang sekitar 1500 masyarakat komunitas pecinta wayang. Masyarakat yang tidak termasuk dalam daftar undangan bisa tetap menikmati pagelaran wayang ini, namun dari luar istana.

"Nanti akan kita sediakan layar, masyarakat umum bisa nonton," kata dia.

Baca juga: Perajin Wayang Kulit di Taman Sari Jogja Menyedot Perhatian Wisatawan

Selain mengundang komunitas wayang, Heru juga memastikan pihak istana mengundang para tokoh dan seluruh ketua umum partai politik. Bahkan ketua umum parpol yang berada di luar pemerintahan pun diundang.

"Semua (parpol) lah, ini kan acara untuk bersenang-senang, kumpul bersama," kata Heru.

Heru berharap pagelaran wayang dengan lakon 'Kresna Jadi Ratu' ini bisa menjadi ajang persatuan hingga ajang untuk terus melestarikan budaya Indonesia.

Kompas TV Kementerian Dalam Negeri melapor ke Bareskrim Polri soal adanya kasus jual beli data kartu keluarga dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) di media sosial. Pelaporan dilakukan langsung oleh Dirjen Dukcapil ke Bareskrim Polri. Sebelumnya bagian siber dukcapil melalui investigasi internal mendapatkan temuan adanya penyalahgunaan data kependudukan. Kapuspen Kemendagri, Bahtiar memastikan pihaknya bukan melaporkan Suhendra, orang yang memviralkan dugaan jual beli data kependudukan. #JualBeliDataNIK #DataNIK #Kemendagri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com