JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya, pagelaran wayang kulit akan digelar di Istana Merdeka, Jakarta. Acara wayang kulit dengan dalang Ki Manteb Sudarsono itu akan digelar pada Jumat (2/8/2019) malam.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan, acara wayang ini digelar sebagai salah satu acara untuk memperingati bulan kemerdekaan.
"Acara wayang kulit ini pertama kalinya digelar di Istana, dalam rangka menyambut 17-an," kata Heru kepada Kompas.com, Kamis (1/8/2019).
Baca juga: Waketum Gerindra Arief Poyuono ke Istana, Makan Siang dengan Moeldoko
Heru menjelaskan, acara itu akan dimulai pukul 19.00 WIB. Acara akan berlangsung hingga Sabtu pukul 04.00 dini hari.
Selain menampilkan wayang kulit, acara juga akan diisi hiburan dengan berbagai bintang tamu beken seperti Didi Kempot, Butet Kartaredjasa, Cak Lontong, Soimah, Den Baguse Ngarso, Kirun, Akbar, Edo Kondologit, dan Endah Laras.
"Jadi nanti setelah wayang ada hiburan dari para bintang tamu, lalu wayang lagi, kemudian hiburan lagi. Selang-seling," kata Heru.
Heru memastikan, Presiden Jokowi sebagai tuan rumah akan ikut menikmati acara wayang ini. Bahkan Presiden akan memberi sambutan singkat untuk membuka acara.
Namun, Heru belum tahu apakah Presiden Jokowi akan ikut menonton sampai selesai pertunjukan atau tidak.
"Nanti kita lihat keadaan apakah Presiden nonton sampai selesai atau tidak," kata Heru.
Sementara untuk tamunya, menurut dia, pihak istana mengundang sekitar 1500 masyarakat komunitas pecinta wayang. Masyarakat yang tidak termasuk dalam daftar undangan bisa tetap menikmati pagelaran wayang ini, namun dari luar istana.
"Nanti akan kita sediakan layar, masyarakat umum bisa nonton," kata dia.
Baca juga: Perajin Wayang Kulit di Taman Sari Jogja Menyedot Perhatian Wisatawan
Selain mengundang komunitas wayang, Heru juga memastikan pihak istana mengundang para tokoh dan seluruh ketua umum partai politik. Bahkan ketua umum parpol yang berada di luar pemerintahan pun diundang.
"Semua (parpol) lah, ini kan acara untuk bersenang-senang, kumpul bersama," kata Heru.
Heru berharap pagelaran wayang dengan lakon 'Kresna Jadi Ratu' ini bisa menjadi ajang persatuan hingga ajang untuk terus melestarikan budaya Indonesia.