Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidayat Nur Wahid: Seluruh Konstituen Ingin PKS Tetap Jadi Oposisi

Kompas.com - 31/07/2019, 09:27 WIB
Kristian Erdianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid memprediksi bahwa partainya akan tetap menjadi oposisi.

Artinya PKS tidak akan memutuskan untuk bergabung dengan koalisi parpol pendukung pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Menurut Hidayat, konstituen di akar rumput menginginkan PKS tetap menjadi oposisi sesuai keputusan Dewan Majelis Syuro pada 2015 lalu.

"Perkiraan saya sikap tidak akan berubah, sekalipun akan diputuskan oleh majelis syuro yang baru. Karena berkali-kali presiden partai sudah bertemu dengan PKS di seluruh Indonesia dan kalau beliau bertanya konstituen PKS mengingingkan konsisten dengan sikap yang telah diambil, yakni oposisi," ujar Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/7/2019).

Baca juga: Ketua DPP Yakin PKS Tak Sendirian di Luar Pemerintahan

Hidayat pun menegaskan bahwa jangan sampai posisi oposisi dianggap sebagai musuh pemerintah.

Ia mengatakan, pada dasarnya konstitusi memberikan ruang bagi keberadaan oposisi.

Selain itu, parpol yang menjadi oposisi juga dapat berperan dalam menjalankan fungsi pengawasan atau check and balance.

"Dulu juga PDI-P di luar kabinet dan biasa saja. PKS di luar kabinet juga enggak perlu dicurigai," kata Hidayat.

Baca juga: Ketua DPP PKS: Rekonsiliasi Tak Akan Selesai dengan Pertemuan-pertemuan

Pasca-pembubaran koalisi parpol pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019, PKS belum menentukan sikap politiknya untuk lima tahun ke depan.

Sikap resmi partai nantinya akan diputuskan dalam musyawarah Dewan Majelis Syuro PKS yang diketuai oleh Salim Segaf Al-Jufri.

Kompas TV Nama-nama calon menteri dalam Kabinet Jokowi-Ma’ruf hangat diperbincangkan. Terlepas dari berbagai spekulasi, yang terpenting adalah kriteria. Kriteria menentukan kualitas calon menteri. Meskipun sudah ada beberapa nama potensial, Jokowi menegaskan sampai saat ini belum membahas secara detail calon menteri, meskipun sudah ada beberapa nama yang disodorkan dari sejumlah partai koalisi. Seperti apa kriteria menteri yang dibutuhkan di kabinet Jokowi periode II menurut Peneliti Senior Politik LIPI dan masyarakat? Simak vlog Jurnalis Digital KompasTV Dian Septina berikut ini. #KabinetJokowi2019 #KabinetJokowiMarufAmin #KabinetJokowiJilid2
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com