Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Di Balik Manuver Partai Koalisi Minus PDI-P

Kompas.com - 30/07/2019, 08:32 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kedua, soal kursi ketua MPR. Partai koalisi minus PDI-P tidak ingin kursi pimpinan jatuh ke tangan Gerindra.

Ketiga, kemungkinan berkurangnya jatah menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf ke depan jika anggota baru masuk.

Saat saya mengonfirmasi soal ini kepada politisi ke empat parpol, semuanya menolak membenarkan.

Sekjen Partai Nasdem Johnny Gerald Plate menjawab dalam bahasa politik.

"Partai Nasdem sejak awal bergabung bersama Koalisi Jokowi, memberikan kewenangan kepada Presiden tanpa syarat!"

Seorang sumber di Partai Nasdem mengatakan pada saya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sebenarnya diminta untuk menjadi pendamping Jokowi sebagai cawapres pada Pemilu 2014. Tawaran itu disampaikan saat Jokowi baru diusung dua partai yaitu PDI-P dan Nasdem.

Namun Partai Nasdem justru menyorongkan kursi kekuasaan itu kepada Jusuf Kalla, yang bukan kader partai.

Setali tiga tuang. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pun menjawab “santun”.

"Tak ada kata harus. Bagi Golkar semua diserahkan kepada Pak Jokowi untuk menentukan kursi-kursi pemerintahannya," kata Airlangga kepada saya dalam acara Sapa Indonesia Malam, KompasTV, Selasa, 2 pekan lalu.

Politik atas dan bawah

Dalam politik selalu ada istilah panggung depan alias sesuatu yang tampak di permukaan. Biasanya, panggung depan dimainkan dalam pernyataan-pernyataan yang disampaikan melalui media.

Ada pula panggung belakang alias bawah tanah yang tak tampak di permukaan.

Para pemain di panggung belakang biasanya tidak ingin namanya disebut atau identitasnya diketahui publik. Kami, di dunia jurnalistik, menyebut mereka sebagai sumber.

Tapi satu yang pasti, peristiwa dan waktu dalam konteks politik tak akan pernah bisa dipisahkan. Dari sanalah maksud dan tujuan bisa diterjemahkan dan sulit untuk dinafikan.

Pernyataan Harold Laswell pada tahun 1936, “Politics is who gets what, when, how”, selalu akan relevan untuk membantu menjawab semua fenomena ini.

Saya Aiman Witjaksono...
Salam!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Nasional
Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Nasional
DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

Nasional
Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Nasional
Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Nasional
Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

Nasional
Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Nasional
Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

Nasional
Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Nasional
Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Nasional
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Nasional
Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Nasional
Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

Nasional
Saat Karutan KPK Tutup Mata soal Pungli Berujung Sanksi Etik Berat...

Saat Karutan KPK Tutup Mata soal Pungli Berujung Sanksi Etik Berat...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com