Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Subkhi Ridho
Pendidik dan Peneliti Sosial-Keagamaan

Wakil Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Inggris Raya periode 2018-2019, pendidik dan peneliti sosial-keagamaan.

Trisakti Muhammadiyah, Jangan Gagap Menghadapi Zaman

Kompas.com - 29/07/2019, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ketiga, yaitu pemberdayaan ekonomi umat; mendirikan koperasi, bank perkreditan rakyat. Hingga saat ini ada 137 lembaga keuangan yang dikelola Muhammadiyah. Hal ini dalam rangka mewujudkan kemandirian ekonomi umat.

Trisakti Muhammadiyah tersebut selama satu abad ini menjadi benteng persyarikatan modern Islam terbesar di Indonesia, bahkan di dunia.

Trisakti ini tentu saja belum sempurna, perlu dibenahi di beberapa tempat yang masih menyisakan celah.

Dari situ sesungguhnya pengamalan surat Al-Maun, sebagai spirit pembebasan dari keterpurukan sosial bangsa Indonesia selama ini. Manusia seutuhnya akan tumbuh jika kapasitas pendidikannya terpenuhi, kesehatannya terjaga, dan tercukupi secara ekonomi.

Spirit surat Al-Maun ini dalam rangka mewujudkan keadilan sosial, sehingga tidak ada kaum mustadz’afin (lemah) yang tidak diperhatikan oleh mereka yang lebih mampu secara material.

Kekuatan Muhammadiyah selama satu abad terakhir ini mampu melakukan transformasi masyarakat dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan kemandirian ekonomi umat.

Hal ini pula yang menjadikan imajinasi kebangsaan Muhammadiyah itu tidak muluk-muluk, berfokus pada minimal tiga bidang tersebut. Tidak ada lagi perdebatan soal ideologi bangsa.

Karena bagi Muhammadiyah, dalam amatan saya, masalah terbesar bangsa Indonesia yaitu dalam bidang pendidikan, kesehatan, serta kemandirian ekonomi.

Tiga hal krusial yang selalu diperbarui secara terus-menerus secara konten maupun manajemen serta mengikuti perkembangan zaman, khususnya di era digital industri 4.0 dan juga sebentar lagi 5.0.

Transformasi Trisakti Muhammadiyah ke depan

Memasuki era revolusi industri 4.0 dan 5.0 perlu reorientasi mengenai Trisakti Muhammadiyah. Hal ini mendesak dilakukan, mengingat zaman telah berubah, semangat pun berbeda dengan era sebelumnya. Belum lagi tantangannya yang semakin kompleks.

Sementara banyak pengelola di amal usaha Muhammadiyah baik di lembaga pendidikan, kesehatan, dan ekonomi perlu diintervensi kapasitasnya supaya dapat embedded dengan semangat revolusi industri 4.0 maupun 5.0.

Hal ini mutlak dilakukan agar tidak latah menghadapi gelombang yang luar biasa cepat akibat revolusi industri 4.0 apalagi 5.0.

Muhammadiyah sebagai tenda bangsa akan semakin berkibar dan harum namanya manakala mampu melakukan transformasi sosial dari masyarakat industrial konvensional ke arah industri 4.0 dan 5.0. Sebuah masyarakat siber, tidak sekadar modern, namun sudah sudah postmodern.

Yang dihadapi Muhammadiyah hari ini adalah tahayul, bid’ah, dan churafat (TBC) dalam bentuk-bentuk baru dalam dunia siber.

Di antaranya, otoritas keagamaan semakin bergeser dari ustaz/kiai tradisional-modern ke dunia siber; mereka yang mampu memaksimalkan platform-platform media sosial; fb, twitter, instagram, pod cast, you tube, dan semacamnya.

Universitas Muhammadiyah PurwokertoKOMPAS.com/Dok. Humas UMP Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com